Alam Paralel (Dunia Kembaran)

Seremonia
4 min readFeb 16, 2020

Fisika Quantum mendeteksi bahwa segala kemungkinan telah ada sebelum kita mengalaminya.

Melalui fisika quantum ada dugaan bahwa ada kembaran kita yang sedang melakukan sesuatu yang berbeda dengan kita.

Ini seperti ketika eksperimen pada partikel yang memiliki keadaan superposisi. Dua perbedaan dalam satu keadaan.

  • Dua orang melihat object yang sama pada waktu yang sama. Di satu sisi orang pertama melihat object sebagai partikel, dan orang kedua melihat object yang sama sebagai gelombang
  • Ini menimbulkan dugaan bahwa suatu object pada saat yang sama memiliki kembaran object dengan perbedaan situasi.

Hasil penelitian menimbulkan konsekuensi bahwa karena kita adalah sekumpulan partikel, maka setiap partikel dari saya (pada saat yang sama) memilik kembaran partikel dalam keadaan versi yang beda. Dan karena partikel sebagai saya dikenal sebagai saya yang hidup — beraktifitas, maka kembaran dari sekumpulan partikel saya akan memiliki bentuk kehidupan/aktifitas yang berbeda, seolah ada “10 versi saya” yang berbeda (saya yang sedang mengetik sekarang; saya sedang makan di bumi - kembaran - yang lain; saya yang sedang berjalan dan lainnya), sehingga mereka menduga bahwa ada banyak “kembaran kita” di “kembaran bumi” juga dengan “kembaran keluarga” & “kembaran teman” juga dengan situasi yang berbeda.

Dugaan lebih lanjut bahwa kembaran-kembaran tersebut merupakan "kehidupan" di tempat lain (alam paralel - alam kembaran).

Mengapa mereka menduga seperti itu (kembaran kehidupan — padahal tidak)? Karena konsekuensi logis dari temuan fisika quantum memungkinkan hal itu. Detail kembarannya lengkap — pada saat yang sama dengan saat kita disini, mulai dari kegiatan di pagi hari, siang — sore - malam dan seterusnya. Suatu kembaran kehidupan yang lengkap, maka didugalah "adanya alam - kehidupan" yang kembar dan banyak dengan corak kehidupan yang berbeda.

Sebenarnya jika dugaan itu benar. Padahal kembaran itu semua bukan kehidupan nyata, melainkan skenario di masa depan. Tidak aktif, tidak hidup, bukan hidup, cuma sekedar bayangan, calon kehidupan di masa depan.

Mereka menduga seperti kehidupan karena ketika diperbandingkan dengan keadaan dan waktu sekarang disini, maka alam paralel tersebut juga harus berurutan bersamaan dengan waktu kita saat ini. Seperti kalau kita naik kereta melewati terowongan panjang lalu kita melihat keluar jendela dan di dinding terowongan tergambar kisah kehidupan, maka kita melihat frame gambar yang seperti hidup.

Demikian pula ini, sebenarnya alam paralel adalah skenario yang berbeda dari jalan hidup kita.

Seandainya ada orang diletakkan di alam paralel yang bukan dari jenis alam kita tinggal sekarang, dan melihat kita dari sana, maka keadaan disini juga dianggap mereka, kita ada di alam paralel, hanya saja yang benar-benar hidup adalah alam paralel yang disini sekarang ini.

Alam kita yang merupakan salah satu dari banyak (kemungkinan skenario) alam paralel, adalah alam yang benar-benar hidup aktif. Mengapa?

Karena di alam paralel inilah adanya kesadaran.

Ilustrasinya demikian:

  1. ada patung saya yang sedang makan dan urutannya setelah makan -> minum, ke sekolah ..
  2. ada patung saya yang sedang minum dan urutannya setelah minum -> ngobrol, ke kantor ..
  3. ada patung saya yang sedang duduk dan urutannya setelah duduk -> ngobrol, minum, membaca berita ..
  4. dan lainnya …

Nah, saat ini, kesadaran kita hidup dan berpindah dari satu patung ke patung yang lain (dari patung sedang makan, lalu pindah ke patung berikutnya yang sedang minum dan seterusnya), maka kita mengalami sensasi — menyadari — adanya perubahan/peristiwa/kejadian/urutan kehidupan.

Seandainya kita dapat keluar dari patung dan melihat ke dataran luas alam semesta, maka kita akan melihat banyak kemungkinan patung kita dalam berbagai posisi & keadaan.

Terserah kita mau kemana, berkehendak apa, maka ketika kehendak telah bulat (harus) — mengendarai mobil , terjadilah perpindahan kesadaran dari sederetan patung yang sedang mengendarai mobil , dan kita merasa mengendarai mobil.

Mirip kalau kita membaca buku yang ceritanya dapat bercabang (branching story). Kita tidak sekedar membaca halaman per halaman,tetapi di halaman tertentu kita dihadapkan pada situasi pilihan. Jika memilih pilihan tertentu maka kita diharuskan membuka halaman yang berbeda meloncat (tidak berurutan).

Skenario dari resiko pilihan telah disiapkan (bergantung keterbatasan keadaan lingkungan).

Begitu pula alam paralel yang sebenarnya hanya ada satu saja bagi kita, alam dengan banyak kemungkinan skenario yang saling tumpang-tindih.

Atau seperti bermain video game, dimana segala kemungkinan telah ada, dan pilihan cara bermain kita, menentukan bagaimana keadaan kita selanjutnya.

Bagi programmer yang membuat video game, mampu menembus kode-kode pemrograman dan mengetahui adanya kode-kode yang mewakili dari setiap kemungkinan karakter atau yang muncul.

Karakter yang aktif (hidup) adalah kode-kode yang terpilih, kode-kode yang di konversi menjadi tampilan karakter di layar.

Jadi alam paralel hanyalah satu alam dengan banyak skenario. Saya lebih menyatakan: “bukan alam paralel tetapi keadaan paralel”.

Double Slit Experiment

--

--

Seremonia
Seremonia

No responses yet