Tuhan adalah Maha Segala. Maha Sempurna.
Banyak dinyatakan secara tersirat bahwa manusia adalah ciptaan-Nya yang sempurna. Ini berarti Allah mengenal konsep sempurna. Dan tidak mungkin Tuhan itu sendiri jauh dari sempurna.
Namun secara tegas dinyatakan dengan jelas bahwa Allah Maha Luas, Allah Maha Meliputi, Allah Maha Besar, Allah Maha Hidup & Allah Maha Berkuasa.
- Allah Maha Hidup berarti Allah memilik karakter yang Hidup secara Maha Luas. Tidak ada sifat Tuhan Yang Tidak Hidup (pasif) di satu tempat dan ada yang Hidup (aktif) di tempat lain.
- Allah Maha Kuasa berarti Kekuasaan Allah Hidup & Berkuasa secara Maha Luas. Semua sifat Tuhan berfungsi aktif untuk suatu tujuan secara Maha Luas.
- Allah Maha Luas berarti segala keadaan-Nya Yang Hidup & Berkekuasaan adalah Meliputi Segala, termasuk wilayah ciptaan-Nya dan Tuhan itu sendiri.
Inilah Kesempurnaan. Tiada Yang Terlewatkan. Tiada Yang Cacat. Semua Sifat Tuhan Berfungsi.
Ketika berbicara mengenai sifat Allah, tidak terlepas dari beragam sifat-Nya seperti, Maha Pengasih & Maha Penyayang dan Lain-Nya.
Maha Hidup-Nya Tuhan adalah
- Tuhan dengan Hidup-Nya Rahmat-Nya.
- Tuhan dengan Hidup-Nya Kuasa-Nya.
- Tuhan dengan Hidup-Nya Sifat-Sifat-Nya Yang Lain-Nya.
Kita tidak dapat mengatakan, “Wahai Tuhan-ku yang hanya Maha Penyayang”. Kita tidak dapat mengatakan “Wahai Tuhanku yang hanya Maha Berkuasa”.
Dibalik pernyataan bahwa Tuhan Maha Penyayang, tidak meniadakan kesadaran akan sifat Tuhan Yang Lain.
Kita sadar bahwa Tuhan Memiliki banyak Ke-Maha-an Sifat Yang Lain.
Ketika Tuhan meletakkan hukum pada alam semesta, maka:
- tidak hanya menampakkan Sifat Rahmat-Nya,
- tidak hanya menampakkan Sifat Kuasa-Nya,
- tidak hanya menampakkan Sifat Pengampun-Nya,
- tidak hanya menampakkan Sifat Kebijakan-Nya
Tetapi semua Sifat-Nya dilibatkan secara terus menerus di alam semesta. Mengapa?
Karena tidak mungkin Tuhan hanya meletakkan satu Sifat dan meninggalkan Sifat Lain-Nya.
Hanya meletakkan satu Sifat dan meninggalkan Sifat Lain-Nya, ini akan berakibat kepada ketimpangan penciptaan-Nya.
Semua Sifat-Nya harus bersatu padu membentuk satu jalinan kerjasama yang selaras sebagai ciptaan-Nya di bawah Kekuasaan Kesadaran Tuhan Itu Sendiri. Tujuan-Nya? Agar Sempurna penciptaan-Nya.
Demikianlah kesempurnaan penciptaan oleh Tuhan terjadi. Namun ada satu lagi agar penciptaan-Nya sempurna.
Allah
Tetapi bahkan kalaupun diandaikan bahwa Tuhan menggunakan satu Sifat-Nya saja, ini juga mustahil, karena Tuhan Itu Satu Yang Esa. Tuhan Itu Tunggal. Artinya bahwa keadaan-Nya adalah tak terbagi.
Tidak bisa disamakan seperti manusia, sifat keras dikenali dari tulangnya. Sifat lunak dikenali dari kulitnya.
Tuhan tidak seperti itu. Tuhan Itu Tunggal. Satu tetapi dapat menampakkan perbedaan tanpa terbagi.
Seandainya kita menunjuk ke arah manapun. Kemanapun kita hadapkan wajah, maka disitulah wajah Tuhan, lalu kakinya dimana yang mewakili sifat tertentu? Tidak demikian.
Wajah Tuhan, Kekuasaan Tuhan dan segala Sifat Tuhan adalah sebagaimana yang kita hadapi. Jadi kemanapun kita hadapkan wajah kita, maka disitulah Tuhan dengan segenap Sifat-Nya secara Sempurna. Tidak terbagi-bagi.
Sehingga, seandainya kita mengatakan tentang Tuhan secara menyeluruh, maka kita mengatakan Allah, atau Al Haqq. Terhimpun semua Sifat Tuhan pada nama “Allah” yang diperjelas lagi dengan “Al Haqq” (Maha Benar). Dia Maha Benar. Lawan dari batil.
Di sisi nama “Allah” ditegaskan Dia. Hanya Dia (Huwa-Allah). Ketika kita arahkan kepada ciptaan-Nya maka nampaklah Al Haqq (Maha Benar).
Kemendasaran
Ini merupakan dasar dari segalanya. Segalanya terjadi atas dasar Kebenaran-Nya. Tidak ada yang salah dalam penciptaan-Nya. Tidak ada yang dapat menggangu gugat status penciptaan-Nya, Perbuatan-Nya. Serba Benar.
Namun Kebenaran-Nya bagi beberapa dari kita masih sangat tersamar.
Bagaimana sebenarnya Allah Itu? Dia Maha Benar. Lalu bagaimana Kebenaran Itu?
Al Haqq
Lalu apakah yang mendasari Al Haqq? Bagaimana Kebenaran ditegakkan pada ciptaan-Nya?
Keadilan
Kebenaran ditegakkan dengan Keadilan. Demikianlah kemendasaran pada seluruh ciptaan-Nya, seluruh Perbuatan-Nya.
Tuhan — Allah Yang Maha Benar dengan Keadilan-Nya
Keadilan
Lalu bagaimana keadilan itu? Keadilan Tuhan itu adalah menampakkan Kasih Sayang Tuhan dan Sifat Lain-Nya secara benar.
Di suatu saat, Tuhan Menyayangi kita, di saat yang lain Tuhan Murka kepada fir’aun. Tetapi semuanya ditegakkan dengan keadilan-Nya atas Kuasa Allah Al Haqq.
Maha Benar Dia dengan Keadilan-Nya