Dunia Mimpi adalah Realita

Seremonia
1 min readAug 18, 2019

Jika kita bermimpi, maka kesadaran kita terjebak di dalam dunia mimpi.

Pada kasus ini, jika kita mempertimbangkan dunia mimpi sebagai ilusi, dibandingkan kehidupan sehari-hari ketika tidak sedang bermimpi, maka kita dapat mengatakan bahwa diri kita sendiri adalah juga cuma ilusi. Tetapi jika kita mempertimbangkan bahwa kesadaran kita adalah nyata ketika kita sedang menyadari di dunia mimpi, maka dunia mimpi adalah juga nyata. Mengapa? Karena tidak ada cara yang memungkinan bagi sesuatu yang nyata dapat terjebak di dalam ketidak-nyataan, ilusi atau khayalan. Atau dengan pemahaman lain, tidak mungkin bagi suatu kenyataan dapat termuat ke dalam sesuatu yang tidak nyata. Jadi, daripada menegaskan bahwa alam mimpi adalah dunia ilusi, khayalan, tidak nyata ..., maka lebih baik kita mengatakan bahwa alam mimpi adalah juga kenyataan yang berbeda dari kenyataan yang pernah kita kenal. Yang membedakan adalah bahwa di dunia mimpi, hukum -hukum cenderung lebih lentur (atau bahkan lebih keras) dibandingkan dengan kenyataan sehari-hari di luar mimpi. Lenturnya hukum yang berlaku di dunia mimpi tidak mengharuskan kita untuk menghakiminya sebagai tidak nyata, tetapi dunia mimpi adalah sama nyatanya dengan kenyataan di luar mimpi.

--

--