Disaat kita berdebat tentang: apa itu rasa terima kasih, apa itu penyerahan, apa itu cinta, apa itu pengampunan dan sebagainya. Sufi telah melakukan semua kualitas tersebut dalam kehidupan sehari-hari sampai sekarang!
Meskipun Quran mengatakan dengan jelas tentang apa itu rasa syukur dan banyak aspek hidup dalam kemakmuran di dalam jiwa, tetapi ketika kita memahaminya melalui pemikiran, di sana kita akan terperangkap di permukaan, bukan pada intinya.
Kita tidak cukup mendalami akar perasaan yang tepat. Disinilah sufi melakukannya dengan benar.
Jadi, sebenarnya sufi adalah cara hidup lahir & batin persis sebagaimana dinyatakan Quran, secara harfiah dan sepenuh hati.
Singkatnya, sufi memahami segala sesuatu sebagaimana adanya dan bertindak sebagaimana mestinya
Ini adalah sebenar-benarnya tujuan filsafat — berfilsafat
Allah SWT berfirman:
يٰۤاَ يُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا ادْخُلُوْا فِى السِّلْمِ کَاۤ فَّةً ۖ وَّلَا تَتَّبِعُوْا خُطُوٰتِ الشَّيْطٰنِ ۗ اِنَّهٗ لَـکُمْ عَدُوٌّ مُّبِيْنٌ
yaaa ayyuhallaziina aamanudkhuluu fis-silmi kaaaffataw wa laa tattabi'uu khuthuwaatisy-syaithoon, innahuu lakum 'aduwwum mubiin
"Wahai orang-orang yang beriman! Masuklah ke dalam Islam secara keseluruhan, dan janganlah kamu ikuti langkah-langkah setan. Sungguh, ia musuh yang nyata bagimu."
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 208)
* Via Al-Qur'an Indonesia http://quran-id.com
