Setelah diawali doa/niat, lalu:
- Ambil posisi duduk yang nyaman, tidak harus seperti meditatif (berdiri tegak), tetapi posisi yang merendahkan diri. Atau berdiri/berjalan. Karena pada meditasi umumnya tidak fokus ke Tuhan, jadi cenderung tegak bukan masalah, tetapi ketika kita fokus ke Tuhan, maka hindari posisi tubuh yang mempersulit hati untuk menghormati/merendahkan di depan Tuhan. Sikap sewajarnya saja.
- Pada posisi duduk bisa digunakan cara tafakkur/zikir, tetapi pada posisi berdiri/berjalan dihindari tafakkur kalau membahayakan ketika sedang berkendaraan/mengoperasikan alat/mesin.
Ke arah manapun imajinasi untuk merasakan KeAgungan Tuhan (tafakkur) HARUS diakhiri fokus ke Tuhan. Jadi, kalau fokus awal memperhatikan alam semesta / diri sendiri, harus kembali fokus ke Tuhan.
Jika zikir, maka arah fokus ke Tuhan (dari awal sampai akhir) dan setiap mengucapkan nama Allah, HARUS disertai keyakinan memang benar Tuhan seperti yang kita ucapkan (level keyakinan dapat dilihat secara fisik di ulu hati, semakin yakin, ulu hati semakin tertekan). Kalau sebutan sebelumnya gagal (tidak/kurang disertai/menegaskan dengan yakin), maka pengulangan berikutnya lakukan perlahan sampai benar" penegasan dengan yakin tertancap semakin dalam di dada. Jadi meditasinya (fokusnya) jangan buru".
Jangan lupa rendahkan hati ke Tuhan (jika gagal, selalu bandingkan dengan orang yang kita hormati, apakah hati kita lebih tunduk/merendah atau lebih malu/takut ke orang itu atau ke Tuhan - harusnya lebih merasa hina/takut/malu ke Tuhan) . Bisa dikombinasikan bergantian: kadang malu atas dosa, kadang takut atau merasa hina (yang penting jangan angkuh).
Lakukan tahapan di atas selama waktu sesuai kemampuan.
___
Lalu? Pikiran saya melayang kesana kemari ....
Sederhana: berarti ketika penegasan, keyakinannya tidak ada/kurang.
___
Banyak cara menghalau gangguan pikiran:
- melihat gangguan agar sirna dengan sendirinya
- membiarkan gangguan pikiran lewat (nanti hilang sendiri/berkurang pengaruhnya), dan banyak cara lain
Tetapi disini, meditasi Ihsan, dilakukan dengan hantaman keyakinan penegasan di hati yang kuat. Semakin kuat keyakinan ditegaskan, semakin otomatis gangguan sirna sendiri, dan seiring dengan kuatnya keyakinan & pengulangan meditasi, maka semakin jelas juga Tuhan dalam pandangan kita.
KATA KUNCINYA UCAPKAN DI LISAN/HATI DENGAN YAKIN YANG KUAT. Jika sulit diucapkan lisan, gunakan ucapan di hati (yang penting kuat ihsannya - berhadap-hadapan dengan Tuhan).
___
Tahap berikutnya tadzakkur (hanya memandang) akan jelas dengan sendirinya seperti apa, karena cara tafakkur/zikir selalu mengalami beberapa detik keadaan tadzakkur. Dan lebih mudah menjalankannya. Di tahap ini bukan lagi menegaskan dengan keyakinan, tetapi hanya memandang Tuhan selama mungkin.
Jangan memaksa Tuhan harus cepat ada hasil. Ya kalau ingin cepat ya dinaikkan waktu meditasinya dari 5 menit, 10, 15 atau sehari 30 menit. Atau 1,2,3 atau sehari 4 jam. Atau 4 jam sehari 3 kali = 12 jam + sambil beraktifitas.
___
Pada sholat juga sama, cuma penekanan lebih sederhana. Merasa kita berhadapan Maha Raja, terhina/malu atau takut dan membaca dengan keyakinan (tidak sekedar paham artinya).