Filsafat & Meditasi

Seremonia
3 min readJul 13, 2020

Filsafat adalah meditasi adalah filsafat meditasi adalah meditasi filsafat?

Ini bukan permainan kata tetapi upaya paradoksikal.

Bagaimana upaya paradoksikal itu?

Menyembunyikan rahasia kebenaran cukup dalam

Sehingga hanya orang tertentu saja yang dapat meraba (menduga) secuil kebenaran atau dapat segera tercerahkan lebih luas lagi dan berkelanjutan, sedangkan mereka yang tak (atau belum) berhak, dapat menjauhi demi ketentraman dirinya.

Berfilsafat itu bagi kebanyakan dari mereka adalah upaya memahami melalui pemikiran. Tetapi mungkin kelak seiring dengan meluasnya kesadaran kita, akan berbalik dengan mengakui bahwa berfilsafat tidak hanya berpikir tetapi berfilsafat juga melibatkan praktek meditasi.

Karena berfilsafat itu meraih kebijaksanaan yang dalam realitanya benar-benar harus menempatkan diri kita dalam keadaan adaptasi terbaik. Jadi, … berpikir hanya satu cara untuk meraih kebijaksanaan.

BERPIKIR & MENGALAMI

Apapun definisi tentang “berpikir”, tidak lepas dari fakta sebagai “menelusuri batasan-batasan realita untuk melihat kesesuaian sejauh yang diharapkan”.

Begini penjelasan sederhananya. Berpikir itu bagai menelusuri peta perjalanan. Mencari keterhubungan di antara dua titik atau lebih.

Ini seperti labirin …, jika kita menemukan keterhubungan lalu mendadak menemukan hal yang masuk akal — keterhubungan.

Ini seperti menelusuri labirin …, menelusuri kemungkinan - kemungkinan.

Dapatkah berpikir melalui penglihatan? Ini seperti melihat dari sudut pandang yang luas, lalu nampaklah jalur-jalurnya.

Atau seperti aliran air yang seolah rumit, tetapi bagi si air mudah saja memahami ke arah mana yang paling masuk akal agar diperoleh jalan keluar yang dikehendaki.

Atau bahkan secepat listrik dalam menelusuri keterhubungan di antara realita.

Atau juga bagai merendam jalur ke dalam air, dimana dapat mengalami rasa keterikatan pada realita?

Apapun itu untuk mengilustrasikan kejeniusan dalam memahami, tetap saja mengharuskan menelusuri atau berada lebih dekat pada area yang diteliti.

Jadi, ada tahap dimana … mengalami sesuatu secara tertentu (agar lebih dekat) adalah upaya memahami yang dapat lebih akurat dibandingkan berpikir. Ini adalah keadaan dimana salah satu dari fungsi meditatif dapat menjadi fungsi berpikir yang paling tidak memberikan pemahaman filosofis — yang mendalam, bahkan bersifat universal.

Jadi, apa hikmah di balik ini? Apakah bermeditasi saja dan tidak perlu berpikir? Tidak!

  • Bahwa ketika kita berfilsafat dan tidak mau bermeditasi, maka ini suatu pengasingan yang tidak layak terhadap meditasi? Bisa juga!
  • Bahwa mereka yang mencapai pencerahan meditatif adalah juga telah memahaminya secara filosofis? Benar juga

Tetapi bahwa ada yang lebih utama dari semua itu …

Bahwa ujung dari perjalanan filsafat adalah pencerahan meditatif. Bukan sekedar pencerahan intelektual.

Mereka yang menolak ini sebenarnya tidak sedang berfilsafat, tetapi sedang berpikir!

φιλοσοφία

Adaptātiō

Relātīvitās

Absoluta

--

--

Seremonia
Seremonia

No responses yet