Hikmah Filosofis Sholawat Nabi

Seremonia
3 min readJan 28, 2022

--

Ada banyak cara melihat hikmah sholawat Nabi.

Pertanyaannya, mengapa Nabi Muhammad perlu di sholawati sedangkan Nabi adalah seutama -utamanya hamba. Terjaga oleh-Nya, diberkahi oleh-Nya, lalu untuk apa perlu di doakan lagi oleh umatnya?

Apa hikmah dibalik ini?

Sederhana … itulah tanda nilai kemuliaan Nabi Muhammad SAW. Ini merupakan bentuk penghormatan kepada Nabi Muhammad SAW.

Dari sisi manapun sholawat kepada Nabi Muhammad SAW, adalah suatu bentuk penghormatan bagi Nabi Muhammad SAW.

Suatu ucapan “salam sejahtera” baginya, bukan suatu ucapan agar Nabi Muhammad SAW terlepas dari bencana. Justru sikap penghormatan kita kepadanya-lah yang dihitung sebagai suatu bentuk amal kebaikan.

Seandainya sholawat kepada Nabi Muhammad SAW bukan untuk penghormatan, dan diperuntukkan keselamatan Nabi Muhammad SAW, maka sekarang Nabi Muhammad SAW telah mendapatkan balasan surga karena ketaatannya …

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

اٰمَنَ الرَّسُوْلُ بِمَاۤ اُنْزِلَ اِلَيْهِ مِنْ رَّبِّهٖ وَ الْمُؤْمِنُوْنَ ۗ كُلٌّ اٰمَنَ بِا للّٰهِ وَمَلٰٓئِكَتِهٖ وَكُتُبِهٖ وَرُسُلِهٖ ۗ لَا نُفَرِّقُ بَيْنَ اَحَدٍ مِّنْ رُّسُلِهٖ ۗ وَقَا لُوْا سَمِعْنَا وَاَ طَعْنَا غُفْرَا نَكَ رَبَّنَا وَاِ لَيْكَ الْمَصِيْرُ
aamanar-rosuulu bimaaa ungzila ilaihi mir robbihii wal-mu-minuun, kullun aamana billaahi wa malaaa-ikatihii wa kutubihii wa rusulih, laa nufarriqu baina ahadim mir rusulih, wa qooluu sami'naa wa atho'naa ghufroonaka robbanaa wa ilaikal-mashiir

"Rasul (Muhammad) beriman kepada apa yang diturunkan kepadanya (Al-Qur'an) dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semua beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, dan rasul-rasul-Nya. (Mereka berkata), "Kami tidak membeda-bedakan seorang pun dari rasul-rasul-Nya." Dan mereka berkata, "Kami dengar dan kami taat. Ampunilah kami, ya Tuhan kami, dan kepada-Mu tempat (kami) kembali.""
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 285)

* Via Al-Qur'an Indonesia https://quran-id.com

Lalu, mengapa kita tetap diminta untuk bersholawat? Itu tanda penghormatan baginya.

Memang sholawat merupakan doa, namun doa sebagai suatu bentuk penghormatan, bukan merupakan upaya penyelamatan.

Berbeda pada Nabi lainnya, doa merupakan upaya penyelamatan

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

وَنُوْحًا اِذْ نَا دٰى مِنْ قَبْلُ فَا سْتَجَبْنَا لَهٗ فَنَجَّيْنٰهُ وَاَ هْلَهٗ مِنَ الْكَرْبِ الْعَظِيْمِ 
wa nuuhan iz naadaa ming qoblu fastajabnaa lahuu fa najjainaahu wa ahlahuu minal-karbil-'azhiim

"Dan (ingatlah kisah) Nuh, sebelum itu, ketika dia berdoa. Kami perkenankan (doa)nya, lalu Kami selamatkan dia bersama pengikutnya dari bencana yang besar."
(QS. Al-Anbiya 21: Ayat 76)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

رَبِّ نَجِّنِيْ وَاَ هْلِيْ مِمَّا يَعْمَلُوْنَ
robbi najjinii wa ahlii mimmaa ya'maluun

"(Luth berdoa), "Ya Tuhanku, selamatkanlah aku dan keluargaku dari (akibat) perbuatan yang mereka kerjakan.""
(QS. Asy-Syu'ara' 26: Ayat 169)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

فَخَرَجَ مِنْهَا خَآئِفًا يَّتَرَقَّبُ ۖ قَا لَ رَبِّ نَجِّنِيْ مِنَ الْقَوْمِ الظّٰلِمِيْنَ
fa khoroja min-haa khooo-ifay yataroqqobu qoola robbi najjinii minal-qoumizh-zhoolimiin

"Maka keluarlah dia (Musa) dari kota itu dengan rasa takut, waspada (kalau ada yang menyusul atau menangkapnya), dia berdoa, "Ya Tuhanku, selamatkanlah aku dari orang-orang yang zalim itu.""
(QS. Al-Qasas 28: Ayat 21)

Dan doa secara umum memang untuk penyelamatan

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

قُلْ مَنْ يُّنَجِّيْكُمْ مِّنْ ظُلُمٰتِ الْبَرِّ وَا لْبَحْرِ تَدْعُوْنَهٗ تَضَرُّعًا وَّخُفْيَةً ۚ لَئِنْ اَنْجٰٮنَا مِنْ هٰذِهٖ لَـنَكُوْنَنَّ مِنَ الشّٰكِرِيْنَ
qul may yunajjiikum ming zhulumaatil-barri wal-bahri tad'uunahuu tadhorru'aw wa khufyah, la-in angjaanaa min haazihii lanakuunanna minasy-syaakiriin

"Katakanlah (Muhammad), "Siapakah yang dapat menyelamatkan kamu dari bencana di darat dan di laut, ketika kamu berdoa kepada-Nya dengan rendah hati dan dengan suara yang lembut?" (Dengan mengatakan), "Sekiranya Dia menyelamatkan kami dari (bencana) ini, tentulah kami menjadi orang-orang yang bersyukur.""
(QS. Al-An'am 6: Ayat 63)

Sedangkan berbeda dengan sholawat Nabi yang merupakan doa bagi suatu penghormatan.

Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:

اِنَّ اللّٰهَ وَمَلٰٓئِكَتَهٗ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ ۗ يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا
innalloha wa malaaa-ikatahuu yusholluuna 'alan-nabiyy, yaaa ayyuhallaziina aamanuu sholluu 'alaihi wa sallimuu tasliimaa

"Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman! Bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam dengan penuh penghormatan kepadanya."
(QS. Al-Ahzab 33: Ayat 56)

--

--

Seremonia
Seremonia

No responses yet