Ikhlas = memurnikan (mengoptimalkan) balasan (keberkahan)
Pasrah = memurnikan (mengoptimalkan) keyakinan
Orang yang ikhlas itu:
- Orang yang memurnikan balasan (keberkahan). Ibaratnya, kita bekerja di suatu perusahaan tapi balasannya harus ikhlas diterima dari orang yang dipercaya di kantor tersebut (jangan asal menerima dari pekerja yang tidak sesuai) agar memperoleh hasil yang sesuai dengan yang telah dijanjikan.
Demikian pula kita beribadah di perusahaan Allah (lokasinya di penjuru alam semesta) harus ikhlas menerima balasannya dari Allah, agar memperoleh hasil terbaik, karena Pemimpin perusahaan alam semesta-Nya adalah Tuhan Yang Maha Pemurah.
- Orang yang pasrah itu adalah orang yang menyerah kalah. Sadar diri sebagai orang yang tak berdaya.
Saya pasrah kepada teman, karena saya tahu, saya kalah dalam hal keahlian dibandingkan teman saya yang lebih ahli. Resikonya? Namanya kita terima kalah, ya berarti dalam pelaksanaannya kita harus mengikuti petunjuk teman yang kita percayai agar lancar prosesnya dan berhasil.
Tetapi teman kitapun masih kalah terhadap Allah. Allah berkuasa menolak atau menyetujui (melancarkan) kehendak teman kita. Bahkan Allah berkuasa atas segala dari-Nya.
Jadi saya lebih baik pasrah kepada Tuhan. Mengakui bahwa Tuhan lebih berkuasa dari ciptaan-Nya dalam mewujudkan rencana terbaik-Nya atas segala ciptaan-Nya. Jadi wajar saya mengakui kalah tak berdaya terhadap Tuhan.
- Resikonya, ya kita harus percaya untuk menerima bimbingan (juklak - petunjuk & pelaksanaan)-Nya agar prosesnya lancar dan berhasil. Yaitu mengikuti juklak dari Al Quran & Hadits. Pasrah = siap sedia patuh karena sadar diri (yakin) tak mampu.
Surat Al Ikhlash QS 112:1-4
Setelah kita menyadari bahwa:
- Tuhan Maha Meliputi Kekuasaan-Nya
- Tuhan Maha Kuasa sehingga, Dia bisa diandalkan sebagai tempat bergantung
- Tuhan tempat bergantung karena Dia berdiri sendiri
- Tuhan berdiri sendiri sehingga tiada yang menandingi Ke-Esa-an Kekuasaan-Nya
Oleh karenanya kita perlu meng -ikhlaskan hati kita kepada-Nya agar Tuhan mempersiapkan balasan yang terbaik, dan kita perlu pasrah agar tidak tersesat dalam proses pelaksanaan untuk memperoleh balasan terbaik dari-Nya.
Mereka yang pasrah seharusnya juga ikhlas, demikian pula sebaliknya.