JANJI SURGA

Seremonia
3 min readMar 11, 2024

--

Photo by Sebin Thomas on Unsplash

Masalah janji surga ini, banyak yang tak memahami, lalu mengira janji surga sebagai hal yang berlebihan. Iming-iming yang berlebihan yang melampaui batas.

Satu contoh tentang permasalahan bidadari.

Bidadari itu salah satu bukti tanggapnya Tuhan atas dorongan alamiah manusia, yang ingin berpasangan.

Jadi itu salah satu kelengkapan kemanusiaan selain dari janji lainnya di surga.

Karena jika tak ada janji bidadari, justru menandakan kalau Allah tak memahami sisi kemanusiaan yang natural

Natural - Manusiawi

Jadi janji bidadari bukan berarti umat muslim tergila-gila wanita seperti tuduhan kaum yang tak memahami Islam, tetapi justru menunjukkan keseimbangan manusiawi di surga

Di surga memang ada bidadari dan keadaan surga sedemikian penuh kenikmatan, kesempurnaan hidup, namun orang tetap tak bisa menikmati secara melampaui batas seperti dibayangkan mereka yg berburuk sangka.

Di surga keadaannya sempurna sesuai derajatnya, namun bukan berarti orang semudah itu mabuk kepayang seperti bayangan orang yang salah memahami Islam. Mengapa?

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

"Sungguh, Kami menciptakan segala sesuatu menurut ukuran."
(QS. Al-Qamar 54: Ayat 49)

📌 STANDARISASI. Karena keadaan diri kita berada di titik sempurna sebagai kemanusiaan, sesuai batas sempurna yang bersifat personal, namun tetap standardnya tertinggi dibandingkan standard secara umum ketika hidup di dunia.

Jadi akan sangat lucu, jika kemanusiaan dengan standard tinggi namun pengalamannya berada di level yang tak sesuai.

SADAR RAHMAT. Tetap ada pembanding antara pengalaman di surga dengan pengalaman di bumi yang fana yang penuh dengan ujian, sehingga bisa menghargai kualitas yang unggul.

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

"Dan Kami tidak mengutus seorang rasul pun, melainkan dengan bahasa kaumnya, agar dia dapat memberi penjelasan kepada mereka. Maka Allah menyesatkan siapa yang Dia kehendaki, dan memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki. Dia Yang Maha Perkasa, Maha Bijaksana."
(QS. Ibrahim 14: Ayat 4)

📌 RELEVAN. Sama seperti yang ditegaskan oleh-Nya bahwa karena Nabi diturunkan di tanah Arab, tentu kitab sucinya juga berbahasa Arab.

Demikian pula ketika kemanusiaan kita yang tinggi mendapat perlakuan yang sesuai di surga, namun kelak tak berarti lalu sedemikian terasa janggal, karena standarnya berbeda - sesuai yang relevan.

  • 〰 Ini sama seperti ketika yang belum dewasa disuruh menilai sikap orang dewasa yang sebenarnya sebatas wajar, tetapi bisa dipahami berlebihan oleh yang belum dewasa. Ada standarisasi yang berbeda, dan tetap ada aturan tak bisa melampaui batas. Dengan tetap bisa merasakan perbedaan kualitasnya, tak janggal dan tetap relevan.

Tak Melampaui Batas

Dan sekali lagi, konsep tak melampaui batas tetap dijaga di surga.

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

"Tidak ada di dalamnya (unsur) yang memabukkan dan mereka tidak mabuk karenanya."
(QS. As-Saffat 37: Ayat 47)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

"Mereka diberi minum dari khamar murni (tidak memabukkan) yang (tempatnya) masih dilak (disegel),"
(QS. Al-Muthaffifiin 83: Ayat 25)

📌 Apa yang dipahami sebagai hal yang memabukkan di dunia (khamr) ternyata di surga keadaannya tak berarti lalu digambarkan seperti "orang yang minum sepuas-puasnya sampai mabuk kesana kemari". Tidak

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

"Dan di sisi mereka ada (bidadari-bidadari) yang bermata indah, dan membatasi pandangannya,"
(QS. As-Saffat 37: Ayat 48)

📌 Demikian pula ketika Allah menjanjikan "bidadari", maka keadaannya tak seperti bayangan mereka yang berbuat melampaui batas, melainkan tetap menjaga kesopanan.

APA YANG MEREKA RASA ATAU YAAG MEREKA KIRA SEBAGAI HAL YANG BERLEBIHAN, ITU KARENA MEREKA MENGGUNAKAN STANDARD KEMANUSIAAN YANG JAUH DARI SEMPURNA KETIKA SEMASA DI DUNIA YANG FANA, sehingga penilaiannya tak relevan dibandingkan KEADAAN MEREKA KELAK DI SURGA YANG SEMPURNA DALAM BATAS KEMANUSIAAN, SEHINGGA STANDARDNYA TAK AKAN TERASA JANGGAL. TETAP RELEVAN & TETAP TAK MELAMPAUI BATAS

--

--

Seremonia
Seremonia

No responses yet