KEBENARAN BAHASA - Dekonstruksi vs Eksplorasi

Seremonia
3 min readJul 20, 2023

--

Photo by Martin Martz on Unsplash

Jacques Derrida berpendapat bahwa bahasa adalah penanda yang selalu berubah dan tidak ada makna yang tetap

Bahasa selalu mengandung unsur ambiguitas dan ketidaktepatan.

Pendapatnya seperti ini terkesan memang nampak benar, sehingga mempengaruhi filsuf. Seolah wajar ada banyak konflik dalam memahami kebenaran melalui bahasa. Hal ini yang mempermudah Derrida untuk masuk ke tahap berikutnya yang memberikan pengaruh besar kepada filsuf kemudian yaitu sebagai suatu sikap mencari celah.

  • 👉 Jadi karena kebenaran bahasa itu diragukan sebagai simbol-simbol kebenaran maka derrida mengusulkan dekonstruksi dimana makna bahasa harus diteliti lebih dalam, dipecah diteliti lagi untuk menguji makna yang sebenarnya
  • 👉 Ini mendorong filsuf untuk meyakini bahwa kebenaran bahasa perlu diuji sehingga wajar kalau kita bertanya dan bertanya lagi untuk mencari hakiki dari kebenaran

Saya katakan nampak benar karena sebenarnya apa yang diucapkan Derrida bukan berarti tanpa solusi melainkan ada solusi sehingga sebenarnya tidak benar-benar merupakan masalah.

HAL INI YG MENDORONG FILSUF GENERASI SELANJUTNYA UNTUK MERAGUKAN APA SAJA KARENA BAHASA DIANGGAP PENYEBAB AMBIGUITAS.

  • 👉 Harus di dekonstruksi, dibedah, begitu saran Derrida, maka terjadilah .... MENCARI? Ce-lah. Ya benar ...
    MENCARI CELAH❗️
  • 〰 Lalu, semakin banyak

... yg dipertanyakan❓❓❓

  • 〰 Bertambah polemik‼️❗️
  • 〰 📛 Semakin menumpuk

... kebingungan

  • 〰 Semakin banyak

... yg tak terjawab⁉️

⭕️ Lalu, timbullah waswas, keraguan & ketaksetiaan ...

♨️ Sedangkan gaung ancaman tetap berkibar

〰〰〰

Filsafat Pasca Derrida

Begitulah dampak meragukan kebenaran bahasa. Begitulah menurut Jacques Derrida. Begitulah dimulainya petualangan dekonstruksi yg semakin mewarnai filsafat dengan kental ...

Mencari celah pembenaran ...

  • ⭕️ Meragukan Semuanya
  • ⛔️ Bertanya Tak Kenal Henti
  • 📛 Berpikir Bebas

Ya, itulah akibat dari akar meragukan kebenaran bahasa. PA-DA-HAL. BUKAN BEGITU SEHARUSNYA MEMAHAMI‼️❗️

  • 👉 Karena memang tak seperti itu sebenarnya ...

Bahasa Simbol Logika

Bahasa melalui kata, itu sebenarnya simbol bagi realita yg terdapat di dalamnya makna yg dapat saling dihubungkan

Jika ada yg meragukan dalam suatu kalimat, ambiguitas, maka bukan bahasanya yg mengaburkan kebenaran, tetapi manusianya yg tak mampu melihat konteksnya, sehingga tak mampu membuat kategori dari makna yg terlibat, maka nampak simpang-siurlah tali kebenaran saling tumpang-tindih

Solusi - SOLUSINYA❓

Jika satu atau beberapa kata saling bertumpang tindih, tak jelas. Atau bahkan satu kata itu sendiri membingungkan dianggap punya banyak cabang makna yg tak jelas arahnya kemana.

LAKUKAN SEPERTI INI ...

  • 1⃣ Pilih kata apa yg membingungkan
  • 2⃣ Tentukan konteks dari kata
  • 3⃣ Cari makna lain yg terkait dengan konteks

🧩 Beberapa makna baru yg ada diposisikan sesuai urutan sebab-akibat (kebergantungan), maka selesai sudah ambiguitas.

Contoh:

  • 1⃣ "ada"
  • 2⃣ Konteksnya tentang keberadaan
  • 3⃣ Hal yg terkait dengan keberadaan: "ada", "wujud", "nyata"

🧩 Posisikan sesuai sebab-akibat kebergantungan: "wujud", "nyata", "ada"

  • 👉 Dialektikanya:
    〰 "yang wujud itu nyata ada"
    〰 "yang wujud menyatakan adanya"
    〰 "Wujud menciptakan sesuatu sehingga nampaklah adanya sesuatu yg bergantung pada kenyataan yg wujud"

🔑 KUNCINYA SEDERHANA: Cari konteks dari kata, lalu cari kata lain dalam satu konteks yg sama, maka ambiguitas akan sirna berganti dengan perluasan pengetahuan. INI BUKAN MERAGUKAN MENCARI CELAH PEMBENARAN, TETAPI INI ADALAH EKSPLORASI MENCARI CELAH (memperluas) KEBENARAN

JADI❓Jacques Derrida mengusulkan "dekonstruksi bahasa" (mencari celah pembenaran) ❌

Saya mengusulkan "eksplorasi bahasa" ✅

DEKONSTRUKSI YANG KONSTRUKTIF

Kecuali jika anda bisa mendekonstruksi secara benar yg justru bisa mengubah resiko dari "mencari celah pembenaran" menjadi "mencari celah kebenaran" sebagaimana yg dicontohkan oleh Paman Apiq (Guru Matematika - Kelas Olimpiade) ♦️♦️♦️♦️@agusapiq di sini 👉 Konstruktif

--

--

Seremonia
Seremonia

No responses yet