Dalil itu tersambung ke realita. dan realita tak bisa lepas dari batas yang tak bisa dilampaui, dan batas yang tak bisa dilampaui berarti batas kemutlakan, jadi meskipun sebatas dalil tetapi tersambung ke realita, sehingga bisa dipikirkan (meski sebatas garis besarnya saja). dan ada sisi kemutlakannya, hanya saja mereka terburu- buru melihat secara terbatas
📌 Kebenaran mutlak itu batasnya, kita main di relatifnya, di subyektifnya
- Jadi kalau ada yg bilang ini subyektif, ga mutlak, ya yg paham kebenaran mutlak merasa lucu
Karena subyektif itu bagian dari kemutlakan
- Bahasa sederhananya, kalau semua serba subyektif ga ada yg mutlak. ga ada yg pasti, berarti melampaui batas, jadinya kembali lagi, berarti yg subyektif bisa kita anggap pasti secara subyektif