Kehidupan, Keseimbangan & Cinta — FILSAFAT CINTA

Seremonia
12 min readJun 7, 2024

--

Photo by Shamblen Studios on Unsplash

Mengalami suatu keadaan yang menyulitkan dapat menyadarkan manakah keadaan yang memudahkan, sehingga mampu menjaga jarak secara tepat terhadap yang menyulitkan / yang memudahkan, sehingga keadaan yang sulit membawa keteguhan & keadaan yang mudah tak membuat larut - terlena, lalu lupa diri

Jadi yang memudahkan menyadarkan pentingnya kebahagiaan, sedangkan yang menyulitkan menyadarkan perlunya perjuangan untuk meraih kebahagiaan.

Yang tak menyadari hal ini, berarti hanya mengejar kenikmatan dan jauh dari menyadari cinta yang manis, kecuali sebatas gejolak nafsu yang dikira cinta.

Karena keduanya cinta & nafsu sama - sama menarik kita kepada yang dicintai & yang dihasrati dengan nafsu, padahal tarikan keduanya mendekatkan kita secara berbeda. Yang ditarik oleh cinta akan meluaskan perasaan nyaman karena kedekatannya lebih luas dari kedekatan karena ditarik oleh nafsu yang jauh dari kenyamanan kecuali sebatas kepuasan ego yang sempit

Karena ego mendekatkan kita melalui nafsu, sedangkan kenyamanan mendekatkan kita melalui cinta.

Yang berhasrat cenderung percaya diri, sedangkan yang penuh cinta cenderung tenang

Cinta timbul karena sadar akan kebergantungan atas yang dicintai, sedangkan selain dari cinta mengharapkan yang lain bergantung kepada dirinya.

Semakin mencintai semakin ada kebergantungan kepada yang dicintai, tanpa menuntut terhadap yang dicintai

Dan cinta tak bisa diraih hanya melalui kemudahan, melainkan keseimbangan antara hak & tanggung jawab yang membawa perasaan tak sebatas menikmati melainkan perasaan yang meluas

Jadi apakah anda mencari kenikmatan atau memupuk cinta yang melampaui kenikmatan❓Karena kualitas hidup kita diukur dari seberapa mampu merasakan cinta melalui pengorbanan (meskipun cinta itu bukan pengorbanan).

Dan pengorbanan terbesar ada pada manusia melampaui pengorbanan yang ada pada makhluk hidup lainnya termasuk menandingi potensi malaikat. Karena potensi manusia mampu mengatasi kesulitan lebih besar dari makhluk lainnya. Dan disitulah letak kemuliaan manusia, sebagai makhluk yang dengan tantangan terberat, melalui pengorbanan terberat, mampu merasakan cinta tertinggi melampaui kenikmatan.

❇️ Apa itu cinta tertinggi❓Mencintai Tuhan❗️Maka bersyukurlah mereka yang bisa menyadari Tuhan, sehingga bisa menggapai cinta tertinggi sesuai batas kemampuannya tanpa dikurangi, melalui penyembahan kepada-Nya

❇️ Mengapa cinta tertinggi akan dirasakan melalui kedekatan kepada-Nya❓Karena Tuhan itu Maha Luas, sehingga mencintai-Nya adalah meluaskan yang paling luas dibandingkan keluasan yang diperoleh melalui kedekatan hamba-Nya, sehingga keluasaan perasaan kita karena mendekat kepada-Nya, akan meluaskan kenyamanan yang melampaui sekedar luasnya kenikmatan

Yang mencintai, akan merasakan kenikmatan batin. Yang mencintai mampu menyentuh ketenangan.

Yang tak mencintai, sekedar menikmati fisik. Yang tak mencintai, sebatas merasakan kehalusan fisik.

Karena mencintai bukanlah menyentuh fisik, melainkan menyentuh ketenangan — menyentuh kehalusan batin, yang melampaui kehalusan fisik.

Dan cinta tertinggi bukanlah menyentuh Tuhan dan bukan pula disentuh-Nya, melainkan disadarkan oleh-Nya akan kebergantungan sepenuhnya kepada-Nya

CIPTAAN SELALU BERGANTUNG KEPADA PENCIPTA, SEHINGGA MENCINTAI PENCIPTA ADALAH CINTA TERTINGGI TANPA ADA TUNTUTAN KEPADA YANG DICINTAI. Karena cinta itu tulus tanpa pamrih.

KARENA CINTA ITU MELEPASKAN DIRI SEPENUHNYA BERSANDAR KEPADA YANG DICINTAI, TANPA HARUS MENGATUR DIRI AGAR BISA DIJADIKAN SANDARAN BAGI YANG DICINTAI.

Mencintai makhluk, tak bisa membebaskan diri sepenuhnya, melainkan harus memberikan diri kita bagi yang dicintai.

Mencintai makhluk ada keterlibatan hak & tanggung jawab, sedangkan mencintai Tuhan, sepenuhnya berlepas dari semuanya kecuali dijaga hak & kewajiban oleh-Nya dan kita hanya cukup menikmati kenyamanan.

Jika mencintai masih melewati hak & tanggung jawab berarti itu proses menuju cinta atau jika telah mendekat dalam cinta, maka hanya semakin berkurang hak & kewajibannya tanpa sepenuhnya hilang

Mencintai ciptaan bagai berdiri di daratan menjaga keadaan cinta, sedangkan cinta tertinggi bagai menjaga keadaan cinta dalam keadaan melayang tanpa beban.

Mencintai ciptaan bagai berdiri menjaga kestabilan, sedangkan mencintai Tuhan bagai berbaring atau dalam ayunan tanpa beban dengan tetap bisa mencintai. Itulah keadaan mencintai yang melampaui kenikmatan.

🔰 Jadi "Aku Cinta Kamu" adalah

  • "Aku Melupakan Yang Lain Kecuali Kau"
  • “Aku Bergantung Kepada Kau"

👉 Aku Bersandar Pada Kau"

  • "Aku Nyaman Dengan Kau"

Nah sekarang ukurlah seberapa besar cintamu padanya❓

Dan bandingkan cinta kepada-Nya yang membawa kenyamanan tertinggi

🔰 Jadi apakah cinta, dicintai, mencintai? Yaitu kebergantungan.

"AKU MENCINTAIMU" BERARTI "AKU MERASAKAN KEBERGANTUNGAN KEPADAMU"

"AKU MENCINTAIMU" BERARTI "AKU NYAMAN DIDEKATMU"

"AKU MENCINTAIMU" BERARTI "AKU TAK BERDAYA DIDEKATMU"

"AKU MENCINTAIMU" BERARTI "AKU NYAMAN DIDEKATMU"

AKU MENCINTAIMU" BERARTI "AKU TAK TERBEBANI KARENA DEKAT DENGAN KAU"

🔰 "AKU MENCINTAI KAU"❓

👉 "Aku Tak Terbebani Karena Kau"

Jadi jiwa yang tenang bukanlah terbebas dari kesulitan, melainkan menerima kesulitan sebagai proses penyadaran diri semakin luas, untuk meraih ketenangan tertinggi yang terbebas dari kesulitan sama sekali.

Jadi mereka yang terbebas dari kesulitan sama sekali, merekalah yang sebenarnya sedang meraih cinta sejati.

Karena cinta tak sejati, tetap ada upaya mengatasi kesulitan dalam mempertahankan cinta.

Karena cinta duniawi menyibukkan diri, sedangkan mencintai-Nya, terbebaskan dari semua kesibukan.

Mencintai itu bukannya sedang menikmati, melainkan mencintai itu dirinya merasa sedang tak terbebani.

Bahwa cinta diartikan ketertarikan, sebenarnya ketertarikan itu karena upaya agar diri selalu dijauhkan dari sebanyak - banyaknya kesulitan.

Mencintai tanaman? Apakah kita terbebas dari memelihara tanaman? Apakah kita terbebas dari sekedar memandang tanaman tanpa mewaspadai keadaan sekeliling? Apakah kita masih sadar untuk mengingat jadwal yang tak boleh dilupakan? Apakah kita terbebas dari melupakan yang lain?

❇️ SECARA SANGAT SINGKAT PADAT "AKU CINTA KAU"❓Yaitu ...

  1. "Aku Tak Terbebani (Tak Ada Duka) Karena Kau Sehingga Aku Melupakan Yang Lain Kecuali Kau" atau ...
  2. "Aku Melupakan Yang Lain Kecuali Kau", Sehingga Kedekatanku Yang Selalu Ingat Pada Kau Tak Membuatku Terbebani (Tak Ada Duka)

🔰MEMBUKTIKAN CINTA KITA SECARA KETUHANAN ATAU KEMANUSIAAN❓

  • KETUHANAN. "Aku Mencintai Kau" berarti aku selalu ingat pada-Mu yang membuatku lupa pada lainnya, yang membuatku dekat pada-Mu, sehingga menghilangkan bebanku

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

"Apabila sholat telah dilaksanakan, maka bertebaranlah kamu di bumi; carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak agar kamu beruntung."
(QS. Al-Jumu'ah 62: Ayat 10)

  • KEMANUSIAAN. "Aku Mencintaimu" berarti "aku merasa nyaman tak terbebani karenamu, sehingga membuatku lupa pada lainnya"

🔰 SECARA PRAKTIS, MEMBUKTIKAN CINTA KITA SECARA KETUHANAN ATAU KEMANUSIAAN❓

  • YANG DICINTAI. Buatlah yang mencintaimu agar sebanyak mungkin tak terbebani, atau buatlah yang mencintaimu agar lebih banyak bersyukur. Atau buatlah agar yang mencintaimu merasa nyaman denganmu. Jika semua ini tak kau lakukan, bisa jadi yang mencintaimu tak sepenuhnya cinta seperti yang kau duga.
  • YANG MENCINTAI. Apakah kau mencintai yang tak membebaskanmu dari duka? Bisa jadi kau diperdaya oleh cinta yang menyulitkan. Karena proses cinta memang menyulitkan perlu pengorbanan, namun setelah diraih cinta maka seharusnya kau tak terbebani oleh duka karena mencintainya.

JADI, CINTA SESAMA MAKHLUK MEMERLUKAN KERJASAMA SALING MENJAGA KEADAAN DEMI CINTA TANPA BISA MELUPAKAN SEPENUHNYA, SEDANGKAN MENCINTAI TUHAN, PADA AKHIRNYA BUKANLAH KERJASAMA DUA ARAH MELAINKAN ALLAH MENJAGA KEADAAN KITA AGAR TERBEBAS DARI DUKA DAN MELUPAKAN LAINNYA

🔰 Yang hanya mau dicintai tanpa mau menjaga yang dicintai berarti tak layak dicintai, dan berarti ada keterlibatan cinta buta di sini.

🔰 Yang mencintai tanpa toleransi dari yang dicintai, yang hanya dituntut oleh yang dicintai, sampai melupakan hak & tanggung jawab yang dicinta atau yg menyintai, berarti anda mencintai dan terperdaya oleh cinta yang terbebani oleh hak tanggung jawab yang terlupakan.

Mencintai selain dari-Nya yang sepenuhnya melupakan diri, maka beresiko larut dan hilang kewaspadaan. Mencintai-Nya, akan sepenuhnya melupakan yang lain karena dalam penjagaan-Nya saat mencintai-Nya, sampai ALLAH SENDIRI YANG MENGINGATKAN UNTUK MENGALIHKAN MENCINTAINYA DENGAN KEMBALI MELAKSANAKAN HAK TANGGUNG JAWAB, sehingga tetap mencintai-Nya dalam kesibukan sehari - hari

Sehingga mencintai makhluknya sampai lupa diri, bisa membawa kecerobohan yang merugikan tak kenal waktu, sedangkan mencintai-Nya dengan tulus selalu dijaga melalui hidayah-Nya agar sadar diri tak lupa hak & tanggung jawab sebagai manusia

SALING MENCINTAI BERARTI TAK SALING MEMPERDAYA, MELAINKAN SALING BERUSAHA MENGATASI BEBAN.

SALING MENCINTAI BERARTI TAK SALING MENUNTUT, MELAINKAN SALING BERUSAHA MEMBERI KENYAMANAN.

❇️ JADI SEKALI LAGI, APA ITU CINTA, DICINTAI & MENCINTAI❓Yaitu karena mencintai, sehingga berujung semakin teratasi bebannya, sehingga semakin mensyukuri keadaan

  • Jika terasa manis karena mengunyah gula. Jika terasa panas karena meminum yang panas, maka merasakan cinta karena bebannya semakin teratasi di saat dekat dengan yang dicintai
  • Jika terkena cinta, bukannya karena terpesona oleh sekedar penampakan, melainkan keadaannya membuat semakin hilang dukanya
  • Jika terasa manis karena mengunyah gula. Jika terasa panas karena meminum yang panas, maka merasakan cinta karena bebannya semakin teratasi di saat dekat dengan yang dicintai

🔰 ITU SEBABNYA JANGAN MEMBANDINGKAN CINTA KEPADA TUHAN DENGAN CINTA KEPADA MANUSIA, karena ...

1⃣ Mencintai manusia dengan mengindera penampakan, lalu bagaimana mencintai-Nya yang tak serupa dengan makhluk-Nya❓Yang tak bisa di indera oleh kita❓Melalui kepasrahan kepada-Nya.

  • 〰 Jika semakin pasrahnya kita kepada-Nya membawa semakin leganya hati kita, maka sebenarnya telah semakin cinta-Nya kita kepada-Nya.

MENYADARI

Mengapa semakin tiadanya duka (tetap mengalami yang orang lain anggap kesulitan, tetapi yang mencinta-Nya selalu melihat dengan berbaik sangka) yang hanya dapat terjadi melalui mendekat kepada-Nya❓

Karena hilangnya duka, berarti hilangnya beban karena hilangnya rintangan, karena semakin hilangnya batasan - batasan diri, sehingga semakin hilangnya pengaruh sebab-akibat kecuali pengaruh dari Sebab Tunggal saja

Mencintai melibatkan kesadaran menyadari terhadap yang dicintai.

Jika menyadari melibatkan mengetahui, maka pengetahuan itu bukan karena kita mengetahui, melainkan keadaan mengubah kesadaran kita sehingga membuat kita menjadi tahu (sadar).

Ibaratnya ... suatu pasir rata, maka bukan pasirnya yang menampakkan pengetahuan sehingga pasirnya bisa mengklaim "aku tahu", melainakan angin yang mengubah pasir sehingga menampakkan bentuk (pengetahuan tertentu).

Bahkan ketika kita mengarahkan kesadaran ke suatu arah, itupun bukannya kita memahami pengetahuan, melainkan menangkap pengetahuan.

Dan sesuatu yang kita tangkap disebut pengetahuan karena bentuk pasir yang diubah oleh angin dikenal sebagai bentuk pola tertentu, sehingga ada kesesuaian antara yang dibentuk oleh angin dengan cetakan yang telah tersedia.

Ibaratnya seperti lukisan yang goresannya kuat yang tertutup pasir, maka ketika lukisan diarahkan ke satu arah, maka keadaan (angin) mengubah bentuk pasir sehingga pasir membentuk sesuai goresan di lukisan, maka dikatakan "memperoleh pengetahuan", "'pola di lukisan yang tersembunyi menjadi nampak"

Itu sebabnya mengetahui itu sebatas menyadari (pola) kebenaran di diri sendiri, melalui menyibakkan kabut di diri yang menutupi kebenaran di diri sendiri, dengan upaya berinteraksi dengan lingkungan, agar angin menyibak (memberi inspirasi) kepada kita untuk membuka tabir kabut pasir, sehingga menampakkan goresan lukisan yang menampakkan goresan kebenaran di lukisan (diri) itu sendiri

MENGETAHUI BERARTI MELIHAT KEBENARAN DI DIRI SENDIRI MELALUI INTERAKSI YANG MEMPERJELAS POLA TERSEMBUNYI (PENGETAHUAN) DI DIRI SENDIRI

JADI MENCINTAI ITU APA❓Mencintai itu menyadari yang dicintai. Menyadari yang dicintai itu bagaimana❓Yaitu kesadaran diri yang telah diubah yang menampakkan pola ketakterbebani.

Suka, Ingin, Perlu & Harus

Ketika kita berhasrat, maka pola kesadaran kita diubah ke bentuk yang bersesuaian dengan yang dicintai.

Jika kau rumah, maka aku atapnya. Jika kau madu, maka aku lebahnya. Begitulah hasrat terbentuk, dengan pola kesadaran berpasangan dengan sesuatu, sehingga diri kita berusaha mencari pasangannya untuk saling melengkapi. Ini namanya tarikan diri (aktifitas diri) yang dipandu oleh hasrat.

Demikian pula cinta. Yaitu awalnya adalah tarikan karena kesadaran kita membentuk pola yang berpasangan dengan yang dicintai. sehingga arah dorongan selalu berusaha mencari pasangan yang setangkup, saling melengkapi.

Hanya saja perbedaan antara menyukaimu, menginginimu, memerlukanmu atau mengharuskanmu, dengan mencintaimu adalah bahwa selain cinta akan mengubah pola kesadaran kita terarah ke suatu bentuk tertentu yaog bisa berbeda antara satu orang dengan lainnya, sedangkan cinta❓Akan membentuk pola kesadaran yang sama di semuanya, yaitu kesadaran kita diubah ke pola keadaan seimbang.

MENCINTAI BERARTI MENYADARI KESEIMBANGAN DI DIRI SENDIRI MELALUI KEDEKATAN ATAS SESUATU YANG MAMPU MENYEIMBANGKAN DIRI KITA

JADI, ANTARA HASRAT & CINTA❓

  • 🎯 Aku Berhasrat Kepada Kau, Berarti Aku Menyadari Saling Melengkapi Di Antara Kita
  • 💟 Aku Mencintai Kau, Berarti Aku Merasa Bergantung Kepada Kau
  • ❤️ Aku Mencintai Kau, Berarti Aku Tak Terbebani Didekat Kau
  • 💗 Aku Mencintai Kau, Berarti Aku Nyaman Dengan Kau

☯ CINTA KEPADA MAKHLUK BERARTI KEADAAN KESADARAN YANG SEIMBANG KARENA SALING MELENGKAPI

  • 👉 Aku mencintaimu, maka keadaanku terpenuhi kekurangannya olehmu

☪ CINTA ILAHI BERARTI KEADAAN KESADARAN YANG SEIMBANG BUKAN KARENA KEBERPASANGAN BERSATU DENGANNYA, MELAINKAN KEADAAN MENYADARI KESEIMBANGAN DI DIRINYA SENDIRI

  • 👉 Aku mencintai-Mu, maka keadaanku terpenuhi di dalam diriku sendiri karena bantuan-Mu

Sehingga yang mencintai makhluk-Nya merasa terikat dengan makhluk-Nya, sedangkan yang mencintai-Nya, dapat merasakan kenyamanan tanpa bergantung bujuk rayu dunia, melainkan hanya karena bergantung kepada-Nya

DUA MODEL KESEIMBANGAN

  1. Ada keseimbangan karena saling menyeimbangkan melalui saling melengkapi satu dengan lainnya
  2. Ada keseimbangan di dirinya sendiri tanpa perlu saling melengkapi satu dengan lainnya

Point 1, berarti bergantung kepada lainnya, dan merasa sedih jauh dengan lainnya

Point 2, tak bergantung dengan lainnya, dan meskipun perlu diseimbangkan oleh lainnya namun itu demi fungsi hak & tanggung jawab, dan bukan cinta sejati itu sendiri, sehingga jauhnya dari mereka tak menyedihkannya, karena telah memiliki keseimbangan di dirinya sendiri, dan hanya bergantung kepada-Nya

KONTEKS & SUDUT PANDANG

Jika anda bertanya cinta dari sudut pandang yang berbeda, maka jangan terjebak oleh pemahaman dari sudut pandang yang berbeda yang terkesan masuk akal padahal di luar konteks.

Pemahaman dari sudut pandang filsafat atau dari sudut pandang psikologi atau dari sudut pandang fisika? Berarti sudut pandangnya tak relevan, karena sudah keluar wilayah konteks.

Jika berbicara dari konteks (wilayah) filsafat, lalu kita melihat dari sudut pandang lainnya, maka jangan mengambil sudut pandang di luar filsafat, melainkan beda sudut pandang di wilayah yang sama (filsafat).

JANGAN MENGIRA SAH MELUASKAN SUDUT PANDANG PADAHAL SUDAH KELUAR KONTEKS (WILAYAH). kecuali jika antara filsafat & lainnya berada di bawah naungan wilayah (konteks) yang lebih luas yaitu konteks pengetahuan

⭕️ Jadi cinta bisa dipahami dari sudut pandang yang berbeda namun jangan beda konteks

CINTA DARI SUDUT PANDANG (META) FILSAFAT (KEMUTLAKAN), MAKA ...

  • Cinta kemanusiaan itu merasakan saling melengkapi
  • Sedangkan cinta KeTuhanan itu merasakan seimbang pada dirinya sendiri.

Ketertarikan cinta sesama makhluk karena perlunya saling melengkapi

Ketertarikan cinta ilahi karena perlunya untuk disempurnakan diri
kita agar seimbang pada diri kita sendiri

  • Ketertarikan cinta ilahi karena perlunya untuk disempurnakan diri kita oleh-Nya, agar seimbang pada diri kita sendiri

Jadi mencintai manusia, berarti merasa lengkap karena dilengkapi oleh lainnya, sehingga perlu kedekatan fisik, sedangkan mencintai Tuhan, berarti merasa lengkap pada dirinya sendiri sehingga tanpa perlu kedekatan fisik.

Kedekatan kita dengan manusia yang menguatkan cinta kita, itu melalui kebergantungan kedekatan fisik. Sedangkan kedekatan kita dengan Tuhan yang menguatkan cinta kita, itu bukan melalui kebergantungan kedekatan fisik karena Tuhan DZat Tuhan bukan materi & bukan non materi, melainkan tak terjangkau oleh kita, melainkan kedekatan yang semakin memasrahkan (kerelaan) kita agar diseimbangkan diri kita.

KESEIMBANGAN

Itu sebabnya ada keseimbangan eksternal (dari luar diri) & internal (di diri sendiri). Itu sebabnya adanya keberpasangan dengan yang di luar dari kita, dan adanya keberpasangan di diri kita sendiri.

Keberpasangan dengan lainnya di luar diri kita, agar bisa membentuk kebergantungan yang menyeimbangkan yang membangkitkan cinta di antara makhluk.

Dan perlunya keberpasangan di diri sendiri tanpa perlu lainnya di luar diri kita, agar bisa membentuk kebergantungan kepada-Nya yang menyeimbangkan yang membangkitkan cinta kepada-Nya tanpa kebergantungan fisik (karena Allah itu tak setara dengan ciptaan-Nya)

  • Jadi, agar bisa mencinta-Nya, maka perlu keadaan kebergantungan yang menyeimbangkan tanpa perlu kedekatan fisik yang mustahil dengan-Nya (karena Allah itu tak setara dengan ciptaan-Nya), sehingga keseimbangannya harus terjadi di diri kita sendiri

Itu sebabnya mereka yang mencintai orang lain, akan memperoleh kasih sayang dari mereka, sedangkan yang mencintai Tuhan, tak hanya memperoleh kasih-sayangnya, tetapi juga potensinya akan berkembang

  • Jadi jika kau ingin meniru kebijaksanaan Tuhan meskipun meniru secara terbatas, maka jika ada yang mencintaimu, maka jangan sekedar membalas dengan perhatian akan keperluannya, melainkan juga tumbuh kembangkan potensinya

Jadi bagaimana keadaan cinta itu? Keadaannya adalah seimbang, dan hatinya merasa nyaman tak terbebani, terbebas dari duka di hati

Karena bagaimana duka bisa muncul ketika keadaan seimbang? Sedangkan keseimbangan adalah bentuk kompensasi terbaik

Itu sebabnya mereka yang bahagia adalah yang selalu dalam keadaan seimbang

LALU PERTANYAAN KEMUTLAKAN TERAKHIR❓

Jika ada getaran hasrat karena kedekatan fisik, maka bagaimana bisa terjadi getaran cinta karena keseimbangan di diri sendiri yang tak harus melakukan kedekatan fisik❓

Sentuhan fisik bisa menggetarkan hati dipenuhi cinta, namun bagaimana keseimbangan di diri sendiri bisa menggetarkan hati dengan cinta❓

  • Keseimbangan bukanlah keadaan pasif seperti dugaan pada fisika dimana gejolak - tekanan mereda karena keadaan setimbang, melainkan justru meskipun keadaan setimbang secara fsika, sebenarnya keadaan partikel tetap aktif meskipun tanpa gejolak yang cenderung ke arah tertentu naik turun.

Karena aktifnya sesuatu bukan selalu penuh gejolak, melainkan justru keadaan seimbang adalah keadaan paling aktif, paling kuat getarannya. Mengapa❓

Keadaan tak seimbang di diri sendiri namun diseimbangkan dari luar dirinya, maka bagaikan permukaan yang tak rata sehingga hanya sisi tertentu yang tersentuh, sedangkan permukaan yang rata, maka seluruh bagian diri tergetarkan hampir sama rata, sehingga getaran karena keseimbangan di diri sendiri adalah getaran cinta terbesar, karena perasaannya meluas tak sebatas gejolak yang sempit ke arah tertentu saja (lebih peka atas kejanggalan di luar diri sendiri)

Ibaratnya, lebih sempurna penuh warna sesuai potensi dari pada beberapa warna saja jauh dari potensi.

Jadi cinta itu merasakan kelengkapan pada diri sendiri. baik karena keseimbangan di diri sendiri atau dilengkapi dari luar dirinya sendiri.

Jadi?

  • Aku Cinta Kau, maka hatiku bergetar oleh gejolak di satu sisi, atau bisa jadi hatiku bergetar karena keseimbangan di diri sendiri membuatku merasakan seluruh getaran sebagai kesatuan getaran yang besar.

Karena kesadaranku aktif bergejolak, namun karena cinta kepada makhluk, maka gejolaknya lebih besar terarah ke satu sisi, sedangkan sisi lain tak disadari gejolaknya.

Jika keseimbangan terjadi pada diri sendiri maka, gejolak dari semua sisi diri dirasakan, dan itulah getaran cinta terkuat

SEBAGAI PENUTUP, LALU BAGAIMANA MEMAHAMI "AKU CINTA KAU"❓

CINTA MAKHLUK. Aku Cinta Kau = Aku Merasa Seimbang Karena Kau Melengkapi Diriku

CINTA ILAHI. Aku Cinta Kau = Aku Merasa Seimbang Karena Kau Menyeimbangkan Apa Yang Ada Di Diriku

❇️ Jadi bagaimana mencintai yang terbaik❓Yaitu sayangi dengan ketenangan, agar jika diri kita tertarik oleh keadaan atau sesuatu, maka tak menimbulkan gejolak yang tak seimbang, dan getaran cintanya bukan karena tertarik di satu sisi, melainkan di banyak sisi dari diri kita tanpa disadari, sehingga dari yang awalnya mengusahakan ketenangan akan berakhir kepada keadaan tenang yang alamiah yg membuat semakin sensitif atas keadaan dan mampu menjaga gejolak cinta dalam keadaan nyaman (meskipun orang lain menganggap keadaan kita adalah suka & duka), dan ini menjauhkan kita dari terperdaya oleh cinta (terhindar dari cinta yang melampaui batas)

❇️ Sedangkan bagaimana mencintai yang terbaik kepada-Nya❓Yaitu batinnya penuh keimanan berpasrah kepada-Nya, agar jika diri kita dikenai hak & kewajiban oleh-Nya, maka patuh dan tak angkuh, sehingga DIA MENGANUGERAHI KESEIMBANGAN DI BANYAK SISI DI DIRI KITA , sehingga dari yang awalnya mengusahakan kepasrahan akan berakhir kepada keadaan tenang yang alamiah yg membuat semakin sensitif atas keadaan dan mampu menjaga gejolak cinta dalam keadaan nyaman (meskipun orang lain menganggap keadaan kita adalah suka & duka), dan ini menjauhkan kita dari terperdaya oleh cinta (terhindar dari cinta yang melampaui batas) & kasih sayang kita menjadi tulus tanpa pamrih

Jadi meskipun awalnya kita tak tahu apa yg perlu diseimbangkan di diri kita, namun dengan menjaga ketenangan terhadap sesama manusia & menjaga kepasrahan kepada-Nya, maka secara alamiah kita akan terkondisikan oleh keadaan seimbang di diri sendiri yang menjadikan getaran cinta kita meluas lebih kuat dan tak terperdaya, seperti netralnya sudut pandang yang mampu melihat semua sisi secara adil, sehingga gejolak cinta dapat terjaga ke arah tertentu tanpa terperdaya (dapat kembali ke posisi semula - terjaga ketenangan - sudut pandangnya adil)

--

--