KENYATAAN & KEBERADAAN - Melampaui Ada

Seremonia
2 min readMar 29, 2024

--

Photo by Brett Jordan on Unsplash

🎯 Relevansi (Ada-Tiada)
🎯 Relevansi (Penalaran Meme)

Ada yang menganggap karena Tuhan itu ada, lalu kita mutlak tiada. Padahal kita itu benar adanya ✅ kecuali menganggap bahwa ada ketiadaan mutlak pada-Nya ❌

Sebenarnya bagi yang beriman, hal ini cukup mudah, bahwa "ada-tiada" itu adalah "sebab-akibat" atau "Sebab Yang Tak Disebabkan -Ciptaan"

⭕️ Ya hanya saja ketika ada polemik memahami "ada-tiada", lalu jika sebenarnya bukan "ada-tiada" tetapi "ada-ada", apakah berarti adanya Tuhan = adanya kita❓Begitulah filsafat berpolemik.

✅ "ada-ada" sebenarnya sudah cukup jelas sebagai "Pencipta-Ciptaan", hanya saja kesamaan kata bisa dipermasalahkan dijadikan alasan diputar-putar dengan nalar meme-nya. Mereka bermain kata dan bermain analogi yang ngasal

📌 JADI MEREKA BERUSAHA MENGUSIK DENGAN FILSAFAT, YA KITA JAWAB DENGAN FILSAFAT. KITA IKUTI SAJA APA MAU MEREKA, NANTI UJUNG- UJUNGNYA KEMBALI KE KEBENARAN AGAMA.

✅ Di agama ada kebenaran mutlak, dan dari arah manapun memahami kebenaran mutlak (dari memandang keindahan alam, dari argumentasi, dari arah matematika, filsafat, fisika, biologi atau manapun) maka akan kembali ke kebenaran mutlak itu sendiri

🔰 Nah kita akan membahas "ada-tiada" bukan dari sudut pandang "Sebab (Tak Disebabkan)-Akibat", melainkan dari konteks "ada" itu sendiri

✅ Pembahasan selanjutnya untuk menanggapi polemik tersebut (yang berakar dari "ada-tiada)

〰〰〰

Secara umum bisa kita katakan Tuhan itu ada.

Namun secara mutlak❓

Tuhan tak ada karena kenyataan-Nya melampaui ada

Tuhan bukannya ada melainkan nyata melampaui adanya kita

Yang Nyata melampaui ada karena kenyataannya meliputi adanya yang bergantung pada kenyataan sebagai sebab adanya sesuatu yang tak nyata kecuali sebatas ada sebagai akibat dari Sebab pertama Yang Nyata

Adanya sesuatu bagi kita bisa dipandang sebagai "ada" dari sudut pandang indera yang berbeda secara kenyataan sebenarnya dari sudut pandang lebih dalam mendekati dimensi kuantum, yang masih sebatas "ada" dari sudut pandang Tuhan yang kenyataan-Nya meliputi semua keberadaan dimensi

Kenyataan sebab adanya sesuatu

Kenyataan Tuhan sebagai sebab "adanya" akibat sebagai ciptaan-Nya

Kenyataan melampaui adanya sesuatu, kenyataanNya sebagai sebab tak bergantung pada akibat, sehingga akibat tak setara dengan sebab, sehingga posisi sebab melampaui posisi akibat

--

--

Seremonia
Seremonia

No responses yet