Kesatuan & Keterpisahan

Seremonia
15 min readJan 20, 2024

--

Photo by Pawel Czerwinski on Unsplash

https://openai.com/policies/terms-of-use

Saya akan membahas hal yg sedemikian tersamar, lebih tipis dari transparan. Sesuatu yg sedemikian mendasar, namun karena penggunaan istilah saling tumpang-tindih dalam komunikasi sehari-hari sehingga menimbulkan salah memahami kenyataan yg sebenarnya.

INI TENTANG "ADA" & "TIADA. ANTARA "KENYATAAN" & "KEBERADAAN". ANTARA "KETUNGGALAN" & "KESATUAN". ANTARA "SEBAB MUTLAK" & "SEBAB-AKIBAT RELATIF". ANTARA "BAGIAN", "KETERPISAHAN", "MENJAUHKAN" & "PERBEDAAN".

❇️ Dengan memahami hal ini, kita akan menyadari bahwa sedekat apapun posisi kita kepada-Nya, tetap keadaan kita bukan Tuhan.

Penjelasannya melibatkan dimensi yg umumnya dianggap subyektif tak jelas, samar, abstrak sehingga banyak yg terjebak menuhankan diri atau menganggap ada Tuhan [T]besar dan [t]uhan [t]kecil.

Memang kita tak bisa menyadari Tuhan seutuhnya. Tetapi melalui ciptaan-Nya kita bisa mengenali-Nya meskipun hanya secuil, namun tetap harus memurnikan Ke-Esa-an-Nya

〰〰〰

Pandangan Dunia

Ini dialog antara saya dan ChatGPT (AI - Kecerdasan Buatan) untuk melihat seberapa jauh nalarnya serta melihat seberapa jauh sudut pandang (pandangan) dunia menyikapi hal ini.

❇️ Juga menegaskan tiadanya kontradiksi pada Tuhan. Melainkan kelemahan (sempitnya) sudut pandang kita

🔰 Namun, selemah-lemahnya kita, masih diijinkan oleh-Nya menyadari secuil kebenaran tentang-Nya yang tak terbatas. MESKIPUN SEBATAS MELALUI CIPTAAN-NYA, KARENA SECARA BAGAIMANAPUN, KITA TAK BISA MENYADARI DZAT-NYA

☪️ Seremonia:

PAHAM KEBENARAN & BATAS

⏰ December 12, 2023

🧿 Seremonia:

Ada lima tema utama di sini ...

1. Kita akan menyimak kebenaran yg batasnya sebenarnya tajam. BERARTI ada dua bagian.

2. Hanya saja terasa tipis seolah tiada batas dan hanya satu warna. Namun disadari seolah hanya satu bagian.

3. Padahal ada dua warna. BERARTI sebenarnya dua bagian.

4. Tersamarnya hal yg jelas ini, bukan karena tumpang-tindihnya, tetapi karena dua hal itu sebenarnya satu hal. BERARTI dua bagian itu sebenarnya satu bagian

5. Yang dilihat dari momen yg berbeda, dan mengira beda sudut pandang, padahal masih dalam satu konteks (wilayah). BERARTI hanya satu bagian yang dipersepsi sebagai dua bagian Paham?

🪆 ChatGPT
Ya, saya memahami bahwa terdapat lima tema utama yang berkaitan dengan persepsi kebenaran dan batas yang mungkin tampak tajam, tipis, atau ambigu. Tema-tema tersebut membahas pandangan ganda, tipuan persepsi, dan momen yang mungkin membingungkan antara satu atau dua bagian dalam suatu konteks
.
🧿 Seremonia:
Terasa janggal, ada kontradiksi atau koheren semuanya?

🪆 ChatGPT
Terdapat ketegangan antara tema-tema tersebut, menciptakan kontradiksi yang mungkin sulit dipahami atau bersifat paradoks. Namun, secara keseluruhan, ada usaha untuk menggambarkan kompleksitas dan tipisnya batas antara kebenaran dan persepsi.

🧿 Seremonia:
Coba jelaskan secara singkat ke lima tema tersebut untuk melihat dimana koherennya

🪆 ChatGPT
Batas Tajam Kebenaran:
Terdapat dua bagian yang dipisahkan oleh batas yang tajam.

Tipis Tanpa Batas yang Terasa:
Meskipun terasa tipis dan tanpa batas, sebenarnya hanya satu warna dan satu bagian.

Dua Warna, Dua Bagian:
Meskipun tampak satu warna, sebenarnya ada dua warna yang mengindikasikan dua bagian.

Tersamarnya Hal yang Jelas:
Tidak disebabkan oleh tumpang-tindih, tetapi karena dua hal sebenarnya adalah satu hal.

Persepsi yang Terbagi dalam Konteks:

Dilihat dari momen berbeda, mungkin terlihat sebagai dua bagian, padahal sebenarnya hanya satu bagian dalam satu konteks.
Koherensinya mungkin terletak pada usaha untuk mengeksplorasi kompleksitas dan subjektivitas dalam memahami kebenaran serta batasan yang mungkin ambigu atau dapat dipengaruhi oleh perspektif dan konteks.

🧿 Seremonia:
Di sini koherennya ... Ada lima tema utama di sini.

  • 1. Kita akan menyimak kebenaran yg batasnya sebenarnya tajam. BERARTI ada dua bagian. ADA DUA KEMUNGKINAN
  • 2. Hanya saja terasa tipis seolah tiada batas dan hanya satu warna. Namun disadari seolah hanya satu bagian. DIKIRA HANYA ADA SATU KEMUNGKINAN
  • 3. Padahal ada dua warna. BERARTI sebenarnya dua bagian. KENYATAANNYA ADA DUA KEMUNGKINAN
  • 4. Tersamarnya hal yg jelas ini, bukan karena tumpang-tindihnya, tetapi karena dua hal itu sebenarnya satu hal. BERARTI dua bagian itu sebenarnya satu bagian DUA KEMUNGKINAN ITU BERASAL DARI SATU FONDASI KEBENARAN
  • 5. Yang dilihat dari momen yg berbeda, dan mengira beda sudut pandang, padahal masih dalam satu konteks (wilayah). BERARTI hanya satu bagian yang dipersepsi sebagai dua bagian DUA KEMUNGKINAN KARENA BEDA SUDUT PANDANG TETAPI DALAM SATU WILAYAH DIALEKTIKANYA ... sesuatu kesatuan memiliki kemungkinan lebih dari satu yang nampak sebagai bagian-bagian, namun bagian-bagian itu tak berarti menegaskan adanya keterpisahan di antara kesatuan tersebut, melainkan masih satu kesatuan Paham?

🪆 ChatGPT
Ya, sekarang lebih jelas. Terdapat dialektika antara kesatuan yang memiliki lebih dari satu kemungkinan sebagai bagian-bagian, namun hal ini tidak mengindikasikan pemisahan yang nyata di antara kesatuan tersebut. Kesatuan tetap utuh meskipun dapat diinterpretasikan dengan berbagai cara.

🧿 Seremonia:
Kamu bisa menyimpulkan dengan bagus, tetapi kenapa tak bisa melihat dimana keteraturannya? Bisa memetakan dimana bingungnya?

🪆 ChatGPT
Tentu, mari kita coba memetakan elemen-elemen utama dan mencari potensi keteraturan atau bingungnya:

Keteraturan:
Tema 1 dan 3 memiliki kesamaan dengan "ADA DUA KEMUNGKINAN" dan "KENYATAANNYA ADA DUA KEMUNGKINAN."

Bingung:
Mungkin kebingungan muncul antara tema 2 ("DIKIRA HANYA ADA SATU KEMUNGKINAN") dan tema 4 ("DUA KEMUNGKINAN ITU BERASAL DARI SATU FONDASI KEBENARAN"). Bagaimana satu kemungkinan bisa berkaitan dengan dua kemungkinan yang bersumber dari satu fondasi kebenaran?

Keteraturan:
Tema 5 ("DUA KEMUNGKINAN KARENA BEDA SUDUT PANDANG TETAPI DALAM SATU WILAYAH") tampaknya terhubung dengan tema 4 dalam merinci bagaimana dua kemungkinan muncul dalam satu kesatuan.

Jadi, mungkin kebingungan terletak pada cara tema 2 dan tema 4 berinteraksi. Mungkin perlu diperjelas bagaimana satu kemungkinan dapat berkembang menjadi dua kemungkinan dalam konteks tema keseluruhan.

🧿 Seremonia:
Dikira ada satu kemungkinan, padahal ada dua kemungkinan, padahal masih satu kesatuan. Bingungnya kamu di sini kan, sehingga bagai benang kusut, padahal bish diurai, dan ternyata sekedar kusut tanpa tumpang-tindih. Nalarnya (untuk memperjelas) di sini ... Bahwa "dikira hanya ada satu keberadaan, padahal keberadaan itu beraneka-ragam yang berasal dari satu sebab.

Bingungnya karena terjebak salah arah mempersepsi. Dikira sesuatu itu sebagai satu hal padahal yg dilihat bukan sebabnya melainkan akibatnya yg bisa beraneka ragam (banyak kemungkinan).

Menghitung konteks dengan menggunakan sudut pandang, sehingga salah menilai. Dikira satu padahal dua yg ternyata satu. DIKIRA SATU (mengukur beda sudut pandang sebagai satu konteks) TERNYATA DUA HAL (karena memang sedang berurusan dengan kemungkinan akibat-akibat, dan tak sedang berbicara tentang satu wilayah)

🪆 ChatGPT
Pemahaman yang jelas. Jadi, kebingungan muncul karena terjebak dalam persepsi yang salah, mengira satu keberadaan padahal sebenarnya itu beraneka-ragam yang berasal dari satu sebab. Kesalahan dalam mengukur konteks dengan satu sudut pandang mengarah pada penilaian yang keliru, mengira satu padahal sesungguhnya melibatkan dua hal yang merupakan kemungkinan akibat-akibat dari suatu sebab.

🧿 Seremonia:
Sekarang, tes terakhir Jadi bagian tak memisahkan kesatuan, melainkan karena kita melihat kesatuan dari sudut pandang yang berbeda, sehingga mengira ada dua bagian yg memisahkan satu kesatuan menjadi dua bagian, padahal dua bagian tak memisahkan satu kesatuan. Keterpisahan hanya pada perbedaan sudut pandang yg keberadaannya tak memisahkan kenyataan sama sekali. Kalau disimpulkan secara tegas bahwa ... Bagian tak memisahkan kesatuan, karena terbagi-baginya kesatuan bukan memisahkan kesatuan melainkan membedakan kesatuan dari arah berbeda. Jadi memisahkan sebenarnya adalah membedakan satu wilayah dari sisi pengamatan. Kalau paham, kita tarik lebih dalam lagi ...

🪆 ChatGPT
Ya, paham. Jadi, sebenarnya, bagian-bagian tersebut tidak memisahkan kesatuan, melainkan membedakan kesatuan dari sudut pandang yang berbeda. Keterpisahan yang terlihat sebenarnya hanyalah hasil dari perbedaan sudut pandang, dan itu tidak benar-benar memisahkan kenyataan. Jadi, memisahkan sebenarnya adalah membedakan satu wilayah dari sisi pengamatan yang berbeda. Mari kita tarik lebih dalam lagi untuk memahami dengan lebih mendalam.

🧿 Seremonia:
Lalu apa yang terjadi dengan menjauhkan? Bukankah menjauhkan itu benar-benar memisahkan kesatuan menjadi dua bagian yang terpisah?

🪆 ChatGPT
Menjauhkan diri dapat memberikan ilusi pemisahan atau keterpisahan, terutama jika dihubungkan dengan perbedaan sudut pandang. Meskipun secara fisik kita mungkin menjauh dari suatu kesatuan, tetapi secara hakiki, kesatuan tersebut tetap utuh. Pemisahan yang muncul adalah hasil dari perubahan posisi atau perspektif, bukan karena kesatuan tersebut benar-benar terbagi menjadi dua bagian terpisah. Jadi, meskipun menjauhkan diri dapat menciptakan kesan pemisahan, kesatuan sejati tetap ada di luar pandangan yang terbatas tersebut.

🧿 Seremonia:
Okay, pertanyaannya adalah ... bagaimana kamu menegaskan kesatuan terhadap dua bagian melalui keterpisahan yg menjauhkan menjadi dua bagian?

🪆 ChatGPT
Meskipun menjauhkan diri dari kesatuan bisa menciptakan ilusi dua bagian terpisah, namun hakikat kesatuan tetap utuh. Keterpisahan yang terlihat hanyalah konsekuensi perubahan posisi atau perspektif. Melalui pemahaman bahwa keterpisahan tersebut tidak mengubah hakiki kesatuan, kita dapat menegaskan kesatuan terhadap dua bagian yang tampak terpisah secara fisik atau pandangan. Dengan meresapi hakikat kesatuan di luar keterpisahan, kita dapat melihat bahwa itu lebih dari sekadar ilusi pemisahan.

🧿 Seremonia:
Saya akan mengaburkan kamu ... Tetapi posisi melibatkan keberadaan yg benar-benar terpisah dari yg sebelumnya sebagai kesatuan

🪆 ChatGPT
Meskipun perubahan posisi dapat memberikan kesan keberadaan yang terpisah, hakikat kesatuan tetap ada di luar perubahan tersebut. Meskipun tampak terpisah melalui perbedaan posisi, tetapi kesatuan itu sendiri tidak tergeser atau berubah. Jadi, sementara perubahan posisi mungkin menciptakan ilusi terpisah, itu tidak mengubah hakiki kesatuan yang mendasarinya.

🧿 Seremonia:
Bagaimana mungkin ada kesatuan yg dipisahkan sehingga saling menjauh menjadi dua bagian, masih dianggap satu kesatuan? Dimana kesatuannya yg diluar perubahan tersebut?

🪆 ChatGPT
Sementara perubahan posisi atau menjauhkan diri mungkin menciptakan ilusi pemisahan, hakikat kesatuan terletak dalam pemahaman bahwa pemisahan tersebut bersifat relatif dan kontekstual. Kesatuan tidak terbatas pada lokasi atau perspektif tertentu. Jadi, meskipun terjadi perubahan posisi yang menciptakan kesan pemisahan, hakiki kesatuan dapat dianggap sebagai aspek yang lebih mendalam, mencakup seluruh rangkaian perubahan dan keterpisahan. Dengan kata lain, kesatuan itu sendiri mungkin dianggap sebagai prinsip yang melintasi perubahan tersebut.

🧿 Seremonia:
Jadi yg dipisahkan itu tak benar-benar terpisahkan?

🪆 ChatGPT
Ya, tepat. Meskipun terjadi pemisahan atau perubahan posisi, hakikat kesatuan tidak benar-benar terpisahkan. Pemisahan itu mungkin tampak nyata dalam konteks tertentu, tetapi kesatuan sejati tetap ada di luar perubahan tersebut. Kesatuan tersebut mencakup lebih dari sekadar dimensi fisik atau perspektif temporal tertentu; itu adalah konsep yang melintasi perubahan dan pemisahan yang mungkin terjadi.

🧿 Seremonia:
Kamu mulai terarah, tetapi batasnya kurang jelas. Saya akan beri kisi-kisi, kamu yg mencoba melihat keterhubungannya, okay?

🪆 ChatGPT
Tentu, saya siap menerima kisi-kisi dan mencoba menjelajah keterhubungannya. Silakan berikan kisi-kisi yang diperlukan.

🧿 Seremonia:
Jadi yg dipisahkan itu dimana posisinya dengan kesatuan yg telah terbagi menjadi dua bagian saling berjauhan?

🪆 ChatGPT
Dalam konsep ini, posisi yang dipisahkan atau berjauhan adalah relatif dan tergantung pada sudut pandang atau konteks tertentu. Dalam pandangan yang terbatas, mungkin terlihat adanya pemisahan atau jarak antara dua bagian dari kesatuan. Namun, dari sudut pandang yang lebih luas atau lebih mendalam, kita dapat melihat bahwa hakikat kesatuan tetap utuh di luar perubahan posisi atau pemisahan tersebut. Jadi, posisi yang dipisahkan sebenarnya terletak dalam kerangka pemahaman yang lebih luas terhadap kesatuan yang mendasarinya.

🧿 Seremonia:
Saya akan persingkat bahwa sebenarnya yg dipisahkan itu masih dalam wilayah satu kesatuan yg meliputi bagian-bagian tersebut, sehingga ilusi keterpisahan itu sebenarnya tidak benar-benar mermisahkan yg membuat kesatuan menjadi dua atau lebih bagian yg saling menjauh, melainkan keterpisahan itu adalah kemungkinan-kemungkinan yang bisa terjadi di manapun yg tetap dalam satu wilayah kesatuan.

Seperti banyaknya es saling terpisah berjauhan padahal masih merupakan satu kesatuan air. Namun tak berarti es itu air, melainkan air es. Di titik inilah banyak mereka yg mengimani konsep KeTuhanan namun nalarnya terpeleset. Yang tercerahkan mengira dirinya adalah Tuhan (air), padahal hanya sebatas kemungkinan-kemungkinan es atau patung-patung es.

Tetapi bahkan perumpamaan air bagi Tuhanpun tak layak, karena hanya sebatas cahaya yg berlapis-lapis, dimana Tuhan itu mendasari segala yg dianggap kesatuan.

Dalam arti segala keterbagian yang tak membagi kesatuan, sebenarnya juga masih merupakan keterbagian dari kesatuan yg mendasari semuanya yaitu KeTunggalan

Jadi ada keberadaan (akibat) yg berasal dari sebab lain , yg sebenarnya masih merupakan akibat juga dari sebab tunggal.

〰 Yang ada & yang nyata serta kesatuan dari KeTunggalan.

〰 Yang akibat dari semua sebab yg berasal dari Satu Sebab. Dan kesatuan-kesatuan di berbagai hal yg diliputi oleh KeTunggalan

Artinya bahwa ketika kita mengimani, maka jangan sampai keimanan tersebut juga mengacaukan nalar yang benar

🪆 ChatGPT
Pemahaman Anda mengenai keterpisahan, kesatuan, dan KeTunggalan tergambar dengan jelas. Dalam konteks ini, keterpisahan yang tampak sebenarnya hanya kemungkinan-kemungkinan yang masih berada dalam wilayah satu kesatuan yang lebih besar. Analogi es yang terpisah namun tetap bagian dari air menggambarkan konsep ini dengan baik.

Penting untuk memahami bahwa dalam pencarian spiritual atau keimanan, menjaga keseimbangan antara keyakinan dan nalar yang benar merupakan hal yang penting.

Konsep KeTunggalan yang mendasari segala sesuatu menciptakan pemahaman tentang kesatuan yang lebih dalam di balik segala keterpisahan dan perbedaan. Terima kasih atas refleksi yang mendalam ini.

Pemahaman Anda mengenai keterpisahan, kesatuan, dan KeTunggalan tergambar dengan jelas. Dalam konteks ini, keterpisahan yang tampak sebenarnya hanya kemungkinan-kemungkinan yang masih berada dalam wilayah satu kesatuan yang lebih besar. Analogi es yang terpisah namun tetap bagian dari air menggambarkan konsep ini dengan baik.

Penting untuk memahami bahwa dalam pencarian spiritual atau keimanan, menjaga keseimbangan antara keyakinan dan nalar yang benar merupakan hal yang penting. Konsep KeTunggalan yang mendasari segala sesuatu menciptakan pemahaman tentang kesatuan yang lebih dalam di balik segala keterpisahan dan perbedaan. Terima kasih atas refleksi yang mendalam ini.

KETUNGGALAN TUHAN

DIALEKTIKANYA ...

Yang ada (sebab-akibat relatif) berasal dariYang Nyata (Wujud) sebagai Sebab Mutlak, yang menampakkan kuasa-Nya (yang dípersepsi oleh ciptaan-Nya sebagai banyak sifat-sifat-Nya yg merupakan bagian dari-Nya) yang tak membagi KeTunggalan-Nya, meskipun menampakkan banyak bagian sebagai banyak kesatuan yang tetap tak terpisahkan dalam KeTunggalan-Nya, tanpa menjadikan "yang ada" menjadi "Yang Nyata" (Tuhan), dan tanpa menjadikan "yg terpisah" membagi KeTunggalan - KeEsa-an-Nya, dan tanpa menjadikan "bagian-bagian" yg merupakan kesatuan-kesatuan membagi KeTunggalan tercerai-berai saling menjauh di antara bagian-bagian KeTunggalan.

DIA YANG SEBAB MUTLAK - ESA - KETUNGGALAN yang tak pernah menjadi akibat, meliputi ciptaan-Nya

Pemahaman dialektika ini menyiratkan konsep yang mendalam tentang hubungan antara Yang Nyata (Wujud) sebagai Sebab Mutlak dan segala yang ada sebagai akibat relatif.

KETUNGGALAN TUHAN

KeTunggalan yang mendasari segala sesuatu tetap utuh, tanpa terbagi atau terpisah oleh manifestasi-Nya dalam banyak bentuk dan sifat-sifat-Nya. Pemahaman ini mencerminkan konsep Ketuhanan yang tak pernah menjadi akibat, melainkan mencakup segala ciptaan-Nya tanpa merubah KeTunggalan-Nya. Terima kasih atas refleksi yang mendalam ini.

🔰 Saya akan menekan sampai batas terakhir menalar terhadap kecerdasan buatan. Dan masih dalam konteks bahasan sebelumnya tentang "Ada-tiada", "KeTunggalan-Kesatuan-Keterpisahan"

🔰 DENGAN PERTANYAAN AKSIOMATIS (KEMUTLAKAN) ...

🔰 Pertanyaan kemutlakan ... mengapa tak ada keterpisahan? Hanya ada KeTunggalan, yg berarti jika ada tanda kecerdasan, maka ada Maha Cerdas dari sisi KeTunggalan?

Paham struktur nalarnya?

Ya, pemahaman struktur nalar tersebut jelas. Dalam konsep KeTunggalan, tidak ada keterpisahan karena segala sesuatu, termasuk kecerdasan, berasal dari dan terkait dengan Maha Cerdas yang merupakan aspek dari KeTunggalan. Dengan demikian, semua tanda kecerdasan, kreativitas, atau manifestasi lainnya adalah ekspresi dari KeTunggalan yang mencakup segala sesuatu. Tidak ada keterpisahan karena segala sesuatu ada dalam kerangka kesatuan yang lebih besar.

Jawaban tak argumentatif

Pertimbangkan pemahaman ini sebagai bentuk pendalaman:

Dalam konsep KeTunggalan, segala sesuatu tidak terpisah karena KeTunggalan itu sendiri adalah dasar dari semua eksistensi. Jika ada kecerdasan atau tanda kehidupan, itu merupakan manifestasi dari Maha Cerdas yang melekat dalam KeTunggalan. Tidak ada keterpisahan karena segala sesuatu ada dalam satu kerangka yang lebih besar, yaitu KeTunggalan yang mencakup segala manifestasi dan keberadaan.

Dengan kata lain, keterpisahan tidak mungkin ada dalam kerangka KeTunggalan, karena setiap manifestasi adalah cerminan dari Yang Maha Esa, menciptakan kesatuan tak terpisahkan dalam keberagaman.

Keterpisahan - Yang Merupakan Perbedaan Yang Tak Saling Menjauhkan

📌 @Seremonia:
Jika keterpisahan bukan ilusi, melainkan benar-benar memisahkan , maka bisa dipahami seperti ini ...

1. terpisahnya air menjadi dua bagian air atau
2. terpisahnya es menjadi banyak es di air

Point 1 ada keterpisahan yg mendasar, sedangkan point 2, hanya keterpisahan (keanekaragaman sifat) tanpa memisahkan air.

Namun bahkan point 1 pun tidak benar-benar merupakan keterpisahan yg mendasar, karena dua bagian air yg terpisah berada dalam KeTunggalan-Nya yg dengan Kuasa-Nya menampakkan keanekaragaman ilusi keterpisahan yg sebenarnya merupakan keanekaragaman perbedaan

Pemahaman ini memberikan analogi yang baik. Meskipun pada titik 1 terlihat ada keterpisahan yang mendasar, yaitu dua bagian air yang terpisah, dalam konteks KeTunggalan, keterpisahan tersebut hanyalah ilusi. Keduanya tetap berada dalam satu KeTunggalan yang lebih besar.

Titik 2 menggambarkan keanekaragaman sifat tanpa pemisahan yang mendasar, seperti es yang ada dalam air. Meskipun es memiliki sifat yang berbeda, itu tetap menjadi bagian dari satu kesatuan yang lebih besar, yaitu air. Ini mencerminkan konsep keanekaragaman yang timbul dari satu sumber yang sama.

Dengan demikian, bahkan keterpisahan yang tampaknya mendasar sekalipun, ketika dipandang dari perspektif KeTunggalan, sebenarnya merupakan hasil dari keanekaragaman yang muncul dalam satu kesatuan yang tak terpisahkan.

Watak Keterpisahan

📌 @Seremonia:
Karena sebenarnya keterpisahan atau bagian-bagian dan keadaan saling menjauh hanyalah penampakan kemungkinan-kemungkinan di lokasi yang berbeda di satu tempat saja

Pemahaman bahwa keterpisahan atau bagian-bagian yang tampak terpisah hanyalah penampakan kemungkinan-kemungkinan di lokasi yang berbeda di satu tempat mencerminkan konsep yang dalam konteks KeTunggalan.

Dalam pandangan yang lebih mendalam, segala perbedaan dan lokasi yang berbeda hanyalah manifestasi dari satu kesatuan yang lebih besar. Ini menciptakan pemahaman bahwa semua kemungkinan, perbedaan, dan keadaan yang tampak terpisah sebenarnya berasal dari satu sumber yang sama, yang mencakup segala sesuatu dalam KeTunggalan-Nya.

SALING BERDAMPINGAN

@Seremonia:
Saya akan berikan jawaban argumentatif yg mutlak.

@Seremonia:
Bahwa jika benar-benar ada keterpisahan di satu batas, yg benar-benar memisahkan KeTunggalan menjadi dua wilayah, dan bukan seperti terpisahnya dua orang tetapi masih menyatu di hati, melainkan benar-benar terpisah dari segala dimensi yang ada, menjadi dua atau lebih wilayah, maka konsekuensi logisnya sama saja menegaskan ADANYA YANG TAK MENYATU, MELAINKAN SALING BERDAMPINGAN, SATU DAN LAINNYA TAK SALING MELIPUTI

GPT:
Pernyataan argumentatif tersebut memberikan gambaran yang jelas bahwa jika benar-benar ada keterpisahan yang memisahkan KeTunggalan menjadi dua wilayah yang tidak saling meliputi, itu akan menyiratkan adanya yang tak menyatu, melainkan saling berdampingan. Konsep ini secara logis menegaskan bahwa jika ada pemisahan yang hakiki, maka keberadaan yang satu tidak mencakup keberadaan yang lain, dan keduanya saling berdampingan secara terpisah. Argumentasi ini mempertegas bahwa ide keterpisahan yang mutlak akan membawa implikasi bahwa KeTunggalan tidak lagi menjadi kesatuan yang menyeluruh.

KONSEKUENSI LOGIS - Keterpisahan

@Seremonia:
Jika benar-benar ada dua hal yang tak saling meliputi, maka keduanya bukan merupakan sebab bagi yg satunya. Tak saling menyebabkan. Yang satu terhadap lainnya bukan merupakan sebab / akibat bagi lainnya.

Jika anda memisahkan dua hal maka jaraknya dari batas kiri ke batas kanan akan bertambah.

Jika ada satu hal berada di kotak yg tak bisa ditekan, maka satu hal tersebut tak bisa terpisah tanpa mendesak dinding kotak. Jika dianggap satu hal tersebut terpisah, maka dinding kotak akan memuai

GPT:
Ketika dua hal benar-benar tak saling meliputi, konsekuensinya adalah mereka tidak menjadi sebab atau akibat satu sama lain. Tidak ada hubungan sebab-akibat antara keduanya. Jika dipisahkan, jarak antara keduanya bertambah, menyoroti bahwa keterpisahan tersebut membawa dampak perubahan fisik dalam konteks tertentu. Selain itu, jika satu hal berada di dalam kotak yang tak bisa ditekan dan dianggap terpisah, itu akan menyebabkan tekanan pada dinding kotak, menciptakan gambaran bahwa pemisahan tersebut memiliki implikasi fisik yang signifikan.

KONSEKUENSI LOGIS - Mustahilnya Keterpisahan

@Seremonia:
Pertanyaannya ... keterpisahan itu mendesak apa? Mendesak ketiadaan mutlak? Atau mendesak keberadaan?

Jika mendesak ketiadaan mutlak yg mustahil berarti konsekuensi logisnya sama saja sebenarnya tak mendesak sama sekali yg berarti konsekuensi logisnya tak memungkinkan keterpisahan.

Jika keterpisahan mendesak keberadaan, sedangkan sebelum terpisah hanya ada keberadaan satu-satunya, maka sama saja mendesak ke keberadaannya sendiri yg berarti tak terpisah karena jangkauannya seluas keberadaan itu sendiri.

INTINYA TAK MUNGKIN ADA KETERPISAHAN

Tak Ada Keterpisahan Hakiki

GPT:
Dengan melihat konsekuensi logis yang diuraikan, intinya memang tak mungkin ada keterpisahan yang benar-benar mendesak keberadaan. Jika keterpisahan mendesak ke ketiadaan mutlak, itu akan menjadi paradoks, karena ketiadaan mutlak sendiri sulit dimengerti atau diterapkan. Sebaliknya, jika keterpisahan mendesak keberadaan, itu akan tampaknya membentur keberadaan yang telah ada sebelumnya, mengarah pada pemahaman bahwa keterpisahan sejatinya tak mungkin terjadi. Kesimpulannya, dari segi logika dan pemikiran, tak mungkin ada keterpisahan yang benar-benar hakiki.

--

--

Seremonia
Seremonia

No responses yet