Allah SWT berfirman: “Orang-orang Arab Badui berkata, "Kami telah beriman." Katakanlah (kepada mereka), "Kamu belum beriman, tetapi katakanlah "Kami telah tunduk (Islam)," karena iman belum masuk ke dalam hatimu. Dan jika kamu taat kepada Allah dan Rasul-Nya, Dia tidak akan mengurangi sedikit pun (pahala) amalmu. Sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.""
(QS. Al-Hujurat 49: Ayat 14)
Ada yg mengaku muslim, tetapi keimanannya tak diakui oleh-Nya karena belum masuk ke hati. Sekedar tunduk.
Dan ketundukan ini mewajibkan ketaatan kepada-Nya, meskipun keadaan-Nya belum beriman sampai ke hati
Ketika ada seruan diperuntukkan bagi mereka yang beriman
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
"Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa,"
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 183)
Puasanya orang beriman adalah tanda ketakwaannya.
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
"Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa,"
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 183)
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
"Dan siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah dan mengerjakan kebajikan dan berkata, "Sungguh, aku termasuk orang-orang muslim (yang berserah diri)?""
(QS. Fussilat 41: Ayat 33)
Jelas sekali, mudah dipahami di sini, bahwa orang muslim yang berserah diri, yg salah-satunya adalah mereka yg tunduk (bisa jadi imannya belum sampai ke hati - belum bisa disebut beriman), TERNYATA JUGA PUNYA KEWAJIBAN UNTUK PATUH (mengerjakan kebajikan) SEBAGAIMANA ORANG YG BERIMAN
JADI ❓
- 👉 Yang beriman wajib puasa, sebagai bukti takwa
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 183) - 👉 Yang muslim juga wajib patuh melaksanakan kebajikan yg salah-satunya adalah berpuasa
(QS. Fussilat 41: Ayat 33)
〰〰〰
Pertanyaannya, mengapa di ayat ini (QS. Al-Baqarah 2: Ayat 183) hanya bagi orang beriman? DISINILAH SEPERTI YG SAYA JELASKAN BAHWA AL QURAN MENGAJARI KITA ILMU LOGIKA MENALAR TINGKAT TINGGI.
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
"Dan mereka berkata, "Kami telah beriman kepada Allah dan rasul (Muhammad), dan kami menaati (keduanya)." Kemudian sebagian dari mereka berpaling setelah itu. Mereka itu bukanlah orang-orang beriman."
(QS. An-Nur 24: Ayat 47)"Yang demikian itu karena sesungguhnya mereka telah beriman, kemudian menjadi kafir, maka hati mereka dikunci, sehingga mereka tidak dapat mengerti."
(QS. Al-Munafiqun 63: Ayat 3)
Di sini orang beriman perlu diuji dengan kepatuhan berpuasa. Ada pengajaran psikologis di sini bahwa seseorang yg beriman belum tentu patuh.
Pengajaran Praktis
Di sini secara praktis Allah menunjukkan pengajaran ciri orang beriman di hati, melalui pembuktian kepatuhan.
- 👉 Jika yg belum beriman (sekedar tunduk saja) harus patuh, apalagi yg beriman
- 👉 Tak ada cara berkelit, melainkan semua sudut dijelaskan oleh-Nya, agar yg tunduk harus meningkatkan keimanannya sampai ke hati, dan agar yg mengaku beriman, tidak sekedar diucapan
- 🧩 Tak ada di Al Quran yg meragukan, melainkan semuanya telah dijelaskan dari berbagai sudut pandang
Pengajaran Menalar - Logika
Jika berargumentasi, jangan dari satu sisi, melainkan dijelaskan dari banyak sisi yg berbeda
KESIMPULANNYA ... KALAU DI SEDERHANAKAN ...
- 👉 Muslim belum tentu beriman (sekedar tunduk)
(QS. Al-Hujurat 49: Ayat 14) - 👉 Yang beriman belum tentu tunduk
(QS. An-Nur 24: Ayat 47) & (QS. Al-Munafiqun 63: Ayat 3)
Kecuali jika tak ada ayat yg mewajibkan mereka yg tunduk harus juga berbuat kebaikan, maka masuk akal, berpuasa hanya bagi yg beriman dan bukan untuk pembuktian.
👉 Te-ta-pi ternyata ada ayat secara umum (QS. Fussilat 41: Ayat 33) yg mewajibkan semuanya untuk patuh, maka pemahaman yg tak bertentangan adalah seperti ini ...
📍Ayat tentang kewajiban orang beriman untuk berpuasa, bukan hanya untuk mereka yg beriman saja,
- 👉 ... semuanya diingatkan olehnya secara adil tanpa pilih kasih untuk membuktikan ketundukannya (belum beriman) dan keimanannya (tunduk sampai ke dalam hati) (QS. Al-Baqarah 2: Ayat 183)