Menurut sains, dari kekosongan bisa menampakkan lompatan energi (quantum fluctuation - fluktuasi kuantum).
Kekosongan & Matematika
Jika kita telah menyimak kekosongan dari sudut pandang sains, berarti itu telah meliputi seluruh keberadaan secara kimia, biologi, astronomi & sebagainya, tetapi kurang satu. Yang membuat penasaran. Yaitu dari sudut pandang matematika.
- 👉 Dinyatakan bahwa 0 + 0 = 0 yg berarti selama itu kekosongan maka ditambahkan berapapun yg merupakan kekosongan maka hasilnya ya kekosongan yg bukan merupakan sesuatu secara bagaimapun juga? Benarkah benar!
- 👉 Lalu berarti agar munculnya sesuatu dari kekosongan, perlu adanya angka 1, menjadi 1 + 0 = 1. Artinya dari kekosongan perlu adanya sesuatu agar menampakkan sesuatu? Benarkah? Ya benar juga.
Lalu? Ya di sini diperlukan pemahamannya yg tepat.
Kita konversi penjumlahan, pengurangan, pembagian, kalkulus , dan setumpuk fungsi matematika menjadi pemahaman dari sudut pandang kemutlakan.
Konstan
Bahwa secara sains semuanya adalah konstan
Dalam sistem tertutup, tak ada massa atau energi yang dimasukkan atau keluar dari sistem tersebut. Dalam keadaan ini, jumlah total massa dan energi dalam sistem tetap tidak berubah - konstan.
Memang ada perubahan kimia, biologis namun sebenarnya tak mengurangi jumlah massa & tak mengurangi jumlah energi
Perubahan
Penjumlahan, pengurangan, pembagian, perkalian, diferensial, integral dan lainnya bukanlah menambahkan atau menguragi sesuatu, MELAINKAN MENGUBAH!
📌 Ketika kita memahami 0 + 0 = 0, itu secara kemutlakan adalah sama saja dengan menegaskan "kekosongan yg tak diubah ke bentuk apapun" = "tak ada perubahan melainkan hanya kekosongan"
📌 Memahami 1 + 0 = 1, itu secara kemutlakan adalah menegaskan "kekosongan yg diubah menjadi sesuatu" = "ada perubahan yaitu 1 - sebagai sesuatu
✅ Fungsi perubahannya bisa "+", "x", "-", "/" yg bisa diartikan apapun yg sesuai. Secara matematis, operasi matematika menegaskan perubahan kuantitas & kualitas dari sesuatu.
Keterpisahan Matematis
Secara matematis, keterpisahan itu hanyalah lompatan perubahan nilai yg cukup besar sehingga tak dapat ditangkap oleh pemahaman kita.
Jika kita melihat deret angka dengan grafik limit berfluktuasi secara gradual, maka kita melihatnya sebagai ketakterpisahan.
Namun jika grafik limit dari persamaannya sedemikian berfluktuatif sangat jauh dari umumnya pengalaman yg kita alami, maka secara perasaan terkesan ada jeda (perbedaan) sedemikian jauh yg memisahkan.
Padahal fluktuasi itu tak terpisah dari fungsi persamaannya, melainkan hanya bagian yg berbeda yg kita persepsi sebagai limit (keterbatasan persepsi kita)
HIMPUNAN TUNGGAL
Secara matematis tak ada keterpisahan, karena masing-masing dapat direpresentasikan sebagai persamaan-persamaan yg bernaung di persamaan yg lebih besar.
Dan awal dari persamaannya adalah "PERSAMAAN" ITU SENDIRI, yang bukan sebagai persamaan, melainkan sebagai himpunan yg meliputi semuanya. Jika persamaan ini bukan merupakan persamaan yg meliputi, maka jumlah seluruh persamaan yg ada selalu berada dalam himpunan sebelumnya dan menjadi terbatas atau tak terbatas.
- 1. Jika himpunannya bertambah terus, maka terbatas.
- 2. Jika himpunannya tak bertambah terus, maka terbatas juga. Jika himpunannya bertambah terus secara tak terbatas, maka juga telah tuntas - yg tak terbatasi yg meliputi
Artinya, seberapa banyak himpunan yg ada selalu berakhir kepada satu himpunan yg serba meliputi