Ada yg mengkritisi Al Quran sebagai petunjuk yg sia-sia karena berbahasa Arab, atau harus berbahasa Arab atau lemah dalam tafsir dan seabrek kritik lainnya tanpa mempelajari terlebih dahulu dan dari awal nada mengkritisinya bersifat menyerang.
Ulasan ini bukan ditujukan bagi yg mengkritisi Al Quran (dengan lembut atau keras), karena Al Quran tidak layak dikritisi secara serampangan, melainkan ditanyakan sebagai sikap dari orang yg ingin mencari tahu.
Karena kebenaran tak bisa didekati dengan jiwa mengkritisi, melainkan dengan sikap kebodohan akan perlunya pengetahuan.
Pun, bukan untuk mereka yg angkuh, yg akan sia-sia menerima penjelasan secara bagaimanapun
Al Quran sebagai petunjuk untuk semesta alam, tentu perlu standarisasi, agar ketika ditafsirkan, tak terjadi tafsir dari suatu tafsir yg semakin jauh dari akarnya.
MESKIPUN, ini bukan penjelasan yg tuntas, namun bisa menjadi pembuka memahami kebingungan menyikapi Al Quran dilihat dari sudut pandang tertentu
Standarisasi Al Quran Berbahasa Arab
Jika ada salah tafsir maka akan selalu bisa merujuk ke standar asilnya (yg ditulis dengan bahasa Arab), sehingga lemahnya tafsir masih lebih dekat dengan sumber pertama, dibandingkan dengan tafsir ke tafsir yg lebih ambigu.
Penekanan Bahasa Arab
Dari sudut pandang keimanan, dapat dipahami sebagai berikut ...
Allah SWT berfirman
"Kami menjadikan Al-Qur'an dalam bahasa Arab agar kamu mengerti."
(QS. Az-Zukhruf 43: Ayat 3)
📌 Bahasa Arab dipilih agar kita mengerti. Tetapi ada juga yg tak paham. Bahkan dianggap sebagian besar tak mengerti (meskipun ini tuduhan statistik yg bisa berubah seiring waktu - banyak yg lebih memahami)
Lalu, mengapa bisa lebih dimengerti dengan bahasa Arab❓
1⃣ Ketika Allah yg menegaskan perlunya bahasa Arab, berarti ada struktur gramatikal pada bahasa Arab yg unggul.
- 👉 Hal ini didukung oleh penegasan berikutnya ...
Allah SWT berfirman
"Dan sesungguhnya Al-Qur'an itu dalam Ummul Kitab (Lauh Mahfuz) di sisi Kami, benar-benar (bernilai) tinggi dan penuh Hikmah."
(QS. Az-Zukhruf 43: Ayat 4)
2⃣ Artinya bahwa ternyata bahasa Arab telah dipersiapkan jauh-jauh hari sebelumnya sebagai fondasi hikmah Al Quran. Tak mungkin Al Quran yg mengandung HIKMAH TINGGI, diungkapkan melalui struktur bahasa yg TAK MEMADAI
- 👉 Itu artinya struktur bahasa Arab mampu menjembatani ketinggian dimensi hikmah di Al Quran.
Terjemahan Al Quran
Masalah bahwa pada akhirnya Al Quran diperuntukkan bagi semesta alam yg tak selalu berbahasa Arab, maka bukan berarti Al Quran gagal menjembatani perbedaan bahasa yg ada
Peran Ulama Sebagai Penghubung
📍 Tanpa Guru. Anggaplah kita belajar tanpa guru, lalu menyadari kebenaran Al Quran dan mengimani.
- 👉 Apakah ini tanda bahwa Al Quran bisa dipahami oleh orang umum yg tak punya landasan pendidikan agama❓Itu hanya menandakan seseorang itu memperoleh hidayah, bukan berarti harus mengabaikan Ulama (Guru).
⛳ Tetap diperlukan guru untuk memperkaya langkah selanjutnya
JADI❓Al Quran memang petunjuk bagi semesta alam, yg berarti juga bagi golongan jin. Masalahnya, tak adanya guru langsung manusia bagi golongan jin❓SALAH ❌
Yang Paling Dekat
Justru karena Al Quran itu bagi seluruh semesta alam, dan Al Quran diturunkan di golongan manusia, maka Ulama yg terutama tentu yg paling dekat, yaitu dari golongan manusia, sehingga ...
- 〰 ... selalu ada jin yg mampu memahami apa yg dipahami manusia secara diam-diam (menghadiri jamaah manusia),
- 〰 ... atau ada manusia yg menjadi guru bagi golongan jin.
Golongan Ulama
📍Karena Allah sendiri menegaskan kalau memang ada yg sulit dipahami di Al Quran (mutasyabihat). Itu menandakan harus adanya orang yg mampu mengatasi kesulitan ini.
- 👉 Perlunya Ulama. Itu berarti selalu ada Ulama yg tak sekedar pandai menyerap pelajaran di pusat pendidikan Islam, namun juga diberi rahmat untuk memahami Al Quran meskipun secara terbatas.
Allah SWT berfirman:
"Dan orang-orang yang diberi ilmu (Ahli Kitab) berpendapat bahwa (wahyu) yang diturunkan kepadamu (Muhammad) dari Tuhanmu itulah yang benar dan memberi petunjuk (bagi manusia) kepada jalan (Allah) Yang Maha Perkasa, Maha Terpuji."
(QS. Saba' 34: Ayat 6)
📌 Ini membentuk sinergi antar Ulama yg memiliki kemampuan unik yg membentuk keadaan saling melengkapi (saling menginspirasi)
Golongan Non-Ulama
Allah SWT berfirman:
"..., maka bacalah apa yang mudah (bagimu) dari Al-Qur'an ..."
(QS. Al-Muzzammil 73: Ayat 20)"kecuali (dengan mengatakan), "Insya Allah." Dan ingatlah kepada Tuhanmu apabila engkau lupa dan katakanlah, "Mudah-mudahan Tuhanku akan memberiku petunjuk kepadaku agar aku yang lebih dekat (kebenarannya) daripada ini.""
(QS. Al-Kahf 18: Ayat 24)
📌 Di sisi kita (bukan Ulama), juga perlu untuk mempelajari mulai dari yg mudah terlebih dahulu, lalu secara perlahan tangan pemahaman kita semakin lebar dan semakin bisa menggenggam hal yg sebelumnya tak kita pahami
Ciri Perilaku - Pengaruh Budaya
Ketundukan yg diperintahkan di Al Quran bisa dilakukan melalui sikap lahir & batin.
Ada yg tinggal di Arab supaya lebih khusyu'. Berpakaian baju Arab dan hal lain yg mencirikan ke-Arab-an.
- Semua itu sah - ga masalah ✅ kecuali menjadi diwajibkan, sehingga kalau ga pakai baju Arab maka kafir, bukan Muslim ❌
Juga dari dulu kalau kita mudik, akan terlihat budaya khas kita, ada yg pakai baju muslim khas Indonesia.
- 👉 Budaya kita lalu tak menjadi ke-arab-arab-an. Budaya pulang mudik silaturahmi.
- 👉 Berpakaian saat beribadah bersama di masjid-pun, tidak diwajibkan model khas Arab.
Pengaruh Budaya
Tuduhan ke-arab-araban❓Tidak masalah.
Banyak alasan seputar berpakaian dan sikap lain yg mengikuti budaya dimana asal dari suatu pengaruh.
- Ada yg karena menghargai komunitas atau pemimpin suatu golongan. ASALKAN TAK BERLEBIHAN. Ini semua secara psikologis juga punya nilai mendekatkan kepada kekhusyu'an.
⛳ Selama niatnya baik, tak masalah, dan ...
✅ Tak masalah kita mengadopsi suatu budaya. KARENA TERBUKTI BUDAYA KITA TAK TERGERUS OLEH BUDAYA ARAB (cara berpakaian saat ibadah di masjid tetap diwarnai beraneka ragam budaya)
〰〰〰
Pukul Rata
Ketika semua kebaikan telah dijaga. Ketika semua keburukan telah dicegah, maka memang akan selalu tak ada kesempurnaan dalam memahami Al Quran jika dilihat sepenggal-sepenggal. Mengapa❓
Pertumbuhan
Karena semua proses bertumbuh-kembang, itu bukan berarti adanya kegagalan, melainkan itu sebenarnya tanda kesempurnaan yg bertumbuh-kembang secara bertahap.
Kesempurnaan
Karena kesempurnaan itu bukanlah suatu keadaan yg bisa dibandingkan dengan kesempurnaan Tuhan yg tanpa cacat, melainkan sempurna dalam konteks ciptaan Tuhan. Maksudnya❓
Bahwa ketika kita cukup bisa menuntaskan sesuai persyaratan sesuai kemampuan, maka kita telah meraih kesempurnaan.
❇️ Kesempurnaan kita adalah kesempurnaan secukupnya dalam menumbuh-kembangkan potensi. Bukan kesempurnaan yg sekali jadi telah meliputi.
🚫 Jadi ketika ada yg menuduh bahwa Al Quran tak sempurna ❌ hanya karena anggapan "hanya Allah yg sempurna", ini salah sama sekali memahami konteks kesempurnaan.
✅ Karena Al Quran sempurna mencukupi sebagai petunjuk
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
"... Pada hari ini telah Aku sempurnakan agamamu untukmu, dan telah Aku cukupkan nikmat-Ku bagimu, dan telah Aku ridai Islam sebagai agamamu."
(QS. Al-Ma'idah 5: Ayat 3)
JADI❓Jangan lagi beranggapan bahwa Al Quran tak sempurna dari segala aspek. Tetapi katakan
- 1⃣ Bahwa Al Quran itu sempurna mencukupi sebagai petunjuk
- 2⃣ Bahwa penerapannya masih ada ketimpangan di sana-sini, itu bukan tanda ketaksempurnaan Al Quran, melainkan suatu ujian bagi kita agar memahami kedalaman dimensi hikmah Al Quran yg tinggi, sebagai proses bertahap YANG BUKAN SEMAKIN MUNDUR, MELAINKAN SEMAKIN MAJU
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
يُرِيْدُوْنَ لِيُطْفِـئُـوْا نُوْرَ اللّٰهِ بِاَ فْوَاهِهِمْ وَا للّٰهُ مُتِمُّ نُوْرِهٖ وَلَوْ كَرِهَ الْكٰفِرُوْنَ
yuriiduuna liyuthfi-uu nuurollohi bi-afwaahihim, wallohu mutimmu nuurihii walau karihal-kaafiruun
"Mereka hendak memadamkan cahaya (agama) Allah dengan mulut (ucapan-ucapan) mereka, tetapi Allah tetap menyempurnakan cahaya-Nya meskipun orang-orang kafir membencinya."
(QS. As-Saff 61: Ayat 8)
📌 AL QURANNYA TELAH SEMPURNA DAN PENERAPANNYA OLEH UMAT ISLAM AKAN SEMAKIN MENDEKATI KESEMPURNAAN SECARA GLOBAL, dimulai dari langkah-langkah kecil yg juga sempurna, karena melalui ujian yg mampu lebih kritis memahami hihmah Al Quran
♒♒♒