Saya akan membuat perbandingan antara menalar klasik & model menalar kuantum. Menalar filsafat klasik & metafilsafat
Filsafat
- A maka B
B maka C
maka A adalah C
MetaFilsafat
- Jika itu menyebabkan ini, dan ini menyebabkan yg lain, maka itu menjadi sebab relatif bagi yg lain melalui akibat yg ini
Filsafat
- Jika A maka B
A maka B
MetaFilsafat
- Jika suatu hal menyebabkan hal lain, dan keduanya saling berkaitan, maka keduanya menjadi sebab relatif bagi satu sama lain melalui hubungan keterkaitan yang tak sederhana
METAFilsafat
- Sesuatu tak bisa memasuki kemustahilan
Filsafat:
- Jika sesuatu dimungkinkan, maka tidak mungkin masuk ke dalam kategori mustahil.
Perbedaannya❓
Perbedaannya adalah bahwa makna "masuk" di filsafat menegaskan perbedaan konsep antara yg mungkin dan yg mustahil
Sedangkan di metafilsafat, makna "masuk" benar-benar dimaknai bukan sebatas konsep logis rasional namun benar-benar objektif empirik.
WARNA WARNI NUANSA BERFILSAFAT
Filsafat klasik menegaskan adanya kontradiksi yg mutlak. MetaFilsafat bisa melihat bahwa dibalik kontradiksi ada kemungkinan lain
Filsafat klasik melihat kebenaran sebagai hal yg rasional, sedangkan metafilsafat melihat yg rasional sebagai sesuatu yg objektif
Contoh: secara rasional "garis lurus adalah jarak terpendek di antara dua titik, sama seperti matematika. Tetapi sains (Einstein) melihat hal yg rasional terbukti tak objektif - tak empirik - tak realistis
Filsafat menerima kebenaran secara rasional - logis - deduktif. Sedangkan metafilsafat melihat kebenaran sebagai hal yg bisa diuji, harus bisa diuji secara empirik - objektif - realistis, melalui skala kemutlakan (konsekuensi logis) - SESUATU YG BARU SAJA DIHADAPI OLEH SAINS, sehingga sains merasa asing - belum terbiasa. MENGAPA?
KARENA KETIKA FILSAFAT BER-RASIONAL, SAINS BERUSAHA EMPIRIK & OBJEKTIF, JUSTRU METAFILSAFAT MENDEFINISIKAN ULANG OBJEKTIF SEBAGAI KEBENARAN KONSEKUENSI LOGIS.
Menalar Lebih Dalam Lagi
- RASIONAL. Seharusnya realita dibalik sebab-akibat (level kuantum) bukan dihitung secara rasional matematis.
- DEDUKTIF. Bukan pula disimpulkan secara deduktif filosofis.
- INDUKSI. Dan bukan sekedar melihat nilai statistik induktif.
- KONTEMPLASI. Namun semuanya itu + direnungkan secara objektif, sehingga ditemukan kebenarannya yg bukan sekedar kesannya menyimpulkan yg bergantung kepada premisnya, melainkan kebenaran mutlak dimana premisnya bergantung atau diliputi oleh konsekuensi logis (yg kalau dari sudut pandang filsafat, bisa dianggap kesimpulannya meliputi premisnya - terkesan mustahil, padahal itu karena bukan kesimpulan melainkan pemahaman dari sudut pandang lain yg lebih sederhana)
DI SINI BUKAN BERARTI METAFilsafat & Filsafat terpisah dari sains & matematika, tetapi bersatu saling sinergi antara semuanya.
✅ Kita buat perbandingannya agar dapat melihat dimana terasa bedanya tanpa harus terburu-buru menghakimi sebagai HAL YANG ANEH
BAHASA MENALAR
Kita harus membiasakan bahasa dari masing-masing dimensi menalar.
Matematika. Kebenaran itu dirumuskan melalui fungsi f(x). Itu salah satu contohnya.
Atau ... kebenaran itu terukur melalui perubahan (dengan kalkulus - limit)
Fisika. Ruang waktu itu melengkung membentuk efek gravitasi.
Atau ... sesuatu itu konstan ... yg begini begitu.
Filsafat❓Kebaikanmu nampak dari kejujuranmu ...
〰〰〰
Untuk melihat perbedaan bahasanya, saya buatkan puisinya ....
- ☪ Agama. Cinta bersemi dalam naungan ridho-Nya
- ❤️ Matematika. Kasihmu & kasihku terbentuk melalui persamaan kurva yg membentuk lengkungan cinta
- 💖 Fisika. Biarkan ruang di antara kita melengkung agar semakin dekat kasih di antara kita dalam gravitasi ruang-waktu
- 💘 Filsafat. Kasihmu & kasihku dipertemukan melalui kehendak di luar kuasa kita.
- ☯ METAFilsafat. Cinta itu kebergantungan kepada yg dicintai yg membawa kenyamanan
INTINYA DI SINI BAHWA, KETIKA PENGUNGKAPAN KEBENARAN LEVEL KUANTUM TERASA ANEH - ASING, BUKAN BERARTI ABSURD
KEKOSONGAN SEBAGAI RUANG YG MELENGKUNG
https://www.quantamagazine.org/where-do-space-time-and-gravity-come-from-20220504/
BAHASA SAINS
Sebenarnya bahasa sains juga sama, semakin anehnya bagi umum. Mulai dari konsep "ruang melengkung", "relatifitas" dan sebagainya
Bagaimana dengan bahasa kemutlakan❓Seberapa anehnya dibandingkan yg biasa anda ketahui dari komunitas filsafat❓
🔰 Pembahasan ini bukan sekedar informasi selayang pandang. Bukan sekedar informasi sekilas, melainkan kita harus benar-benar menggunakannya bukan sebagai bahasa yg puitis, tetapi apa adanya.
Itu sebabnya bagi yg tak terbiasa akan mengira kebenaran mutlak sebagai hal yg di luar nalar, terlalu tinggi❓BUKAN❗️SAMA SEKALI TIDAK❗️TETAPI KARENA KESEDERHANAANNYA.
Ini mirip seseorang yg terbiasa membawa beban ketika akan bepergian, lalu ketika beban hilang, mendadak mencari tahu seperti ada yg hilang, seperti ada yg kurang. Padahal tak ada yg kurang, hanya pola baru yg lebih ringan
Sedemikian sederhananya, sehingga justru terkesan sulit dipegang oleh nalar. Mirip udara yg seolah sulit ditelan, padahal setiap hari kita menelan (menghirup) udara.
♦️Bagaimana bahasa kemutlakan❓ Bahasa kesederhanaan yg terasa asing❓
BAHASA KEMUTLAKAN
🔰 Bahasa kemutlakan yg bukan sedang berusaha berpuitis.
✅ Bukan cara pengungkapan yg terkesan berat, melainkan bahasa sederhana dari realita
🔰 Bedakan antara bahasa yg ringan, bahasa yg berat & bahasa yg sederhana.
- RINGAN. Bahasa yang ringan karena dalam jangkauan (umum dikenal), sehingga mudah dipahami.
- BERAT. Bahasa yang berat karena tak ada titik temu untuk saling memudahkan, sehingga di luar jangkauan.
- SEDERHANA. Bahasa yang sederhana karena naluriah, alamiah, intuitif, sehingga bukan bisa dipahami karena ringan, atau juga bukan berat karena tak ada yg gagal paham, tetapi karena sudut-sudutnya tak ada yg tersembunyi dan dalam jangkauan
Yang sederhana bukan ringan karena dalam jangkauan, dan bukan (karena ada yg menganggap) berat karena di luar jangkauan, tetapi sederhana karena dalam penguasaan
Karena yg dalam jangkauan belum tentu dalam penguasaan, tetapi yg dalam penguasaan tentu dalam jangkauan
❇️ BAHASA KEMUTLAKAN BUKANLAH BAHASA YG RINGAN / BERAT, TETAPI BAHASA YG SEDERHANA
BAHASA KEMUTLAKAN
🔰 Berikut ini adalah contoh dari model bahasa kemutlakan yg sederhana, tak ringan atau tak berat, melainkan sebatas sederhana
💈
- Keberadaan dimanapun, sehingga jika kita keluar dari keberadaan maka sama saja kembali ke keberadaan itu sendiri
- Tak ada ketiadaan mutlak disamping manapun dari keberadaan, sehingga kemanapun kita menunjuk, tak pernah menunjuk ke ketiadaan mutlak.
- Mustahil tetapi bisa didiskusikan karena kemustahilan tak ada realitanya kecuali sebatas kebuntuan pemikiran
🔰 SECARA LEBIH SINGKAT, AGAR TERASA SEKALI NUANSA (SEOLAH) ANEHNYA (PADAHAL TAK TERBIASA DITEMUI DALAM PERCAKAPAN SEHARI-HARI)
- Kita tak bisa mendesak ketiadaan mutlak
- Tak bisa memasuki ketiadaan mutlak
- Yang terbatas karena terbatasi
- Tak terbatas karena tak terbatasi kecuali membatasi
- Batas keberadaan adalah keberadaan itu sendiri
- Yang ada tetapi tak nyata
- Yang tak nyata tetapi bukan tiada
- Yang nyata karena melampaui ada
- Melampaui ada berarti yang melampaui menjadi tempat bergantung adanya
- Yang nyata berarti menjadi sebab bagi adanya sesuatu
- Abadi itu mengabadikan
- Diabadikan berarti akibat dari sebab mutlak
- Diabadikan berarti bukan abadi
SEMUA HAL DI ATAS ADALAH RUMUSAN DALAM METAFilsafat, sebagaimana rumusan yg ada pada matematika & fisika, dengan bentuk bahasa pengungkapan yg bernuansa kemutlakan - sederhana
〰〰〰
JIKA ANDA BERTANYA, MENGAPA BAHASA KEMUTLAKAN YANG SEDERHANA YG INTUITIF ALAMIAH, NAMUN SULIT DIPAHAMI❓
👉 Itu berarti intuisi kita, fitrah kita tertutup karena batin kita yg tak mau kalah, sehingga kebenaran tak menghampiri kita dan terasa sulit memahaminya. Karena kita tak bisa memaksa kebenaran menghampiri kita (agar kita paham), tetapi kitalah yg terima kalah, sehingga fitrah terbuka dan cahaya kebenaran masuk menerangi memberi pemahaman kepada kita