PENCIPTAAN BARU — Paradoks Dikotomi Zeno

Seremonia
3 min readMay 14, 2020

Seberapa jauh kita menempuh jarak? 1 meter? Berarti harus melewati 0.5, 0.3, 0.1, 0.001 meter dan seterusnya menjadi tak-hingga.

Berarti sebuah benda yang bergerak tidak akan pernah mencapai tujuan? Ya! Kita tidak akan pernah bisa bergerak kemanapun! Mengapa? Ya karena logika menjelaskan hal seperti itu.

Ataukah logika kita kurang tipis (terlalu tebal) sehingga tidak dapat melihat celah? Ya!

Logika yang bagaimana yang menjelaskan perkara ini? Sederhana.

Karena sebenarnya kita tidak bergerak, tetapi berpindah! Logika tidak mendukung pergeseran!

Bukankah bergerak itu juga berpindah? Tidak!

Disini bukan berpindah melalui pergerakan, tetapi berpindah melalui kesirnaan diri.

Axioma-nya: Kita tidak bergerak, tetapi sebenarnya kita berpindah melalui pelenyapan diri.

Berpindah itu: meniadakan "keberadaan yang lama” di posisi awal (sebelumnya) dan meng-ada-kan sebagai “keberadaan yang baru” di posisi baru (saat ini) secara berkelanjutan.

Jadi kalau anda akan meminum, maka (kurang lebihnya) ada:

  • pelenyapan diri di posisi akan mengambil minuman, dan
  • dibentuk di posisi baru sebagai orang yang telah memegang gelas, lalu
  • dibentuk di posisi baru sebagai orang yang sedang meminum

Ini melibatkan banyak frame (potongan-potongan) adegan yang berkesinambungan membentuk drama hidup pertunjukan adegan meminum

Dapat di ilustrasikan dengan contoh pada LED Billboard Light (Papan Reklame)

Tetapi bahkan hal ini telah ditegaskan oleh Al Quran.

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

اَفَعَيِيْنَا بِا لْخَـلْقِ الْاَ وَّلِ ۗ بَلْ هُمْ فِيْ لَبْسٍ مِّنْ خَلْقٍ جَدِيْدٍ
a fa 'ayiinaa bil-kholqil-awwal, bal hum fii labsim min kholqing jadiid

"Maka apakah Kami letih dengan penciptaan yang pertama? (Sama sekali tidak), bahkan mereka dalam keadaan ragu-ragu tentang penciptaan yang baru."
(QS. Qaf 50: Ayat 15)

* Via Al-Qur'an Indonesia http://quran-id.com

Jadi selalu terjadi penciptaan baru. Lenyapnya kita di posisi sebelumnya, dan terciptalah lagi di posisi saat ini.

Kita lenyap? Ya! Tapi disusul dengan terciptanya kita! Bagaimana mungkin?

Jika berpindah tanpa pelenyapan, maka perpindahan yang sebenarnya hanyalah merupakan pergeseran (tak terbatas yang) tidak masuk akal

Tetapi bukankah kita telah diciptakan (diadakan) melalui kelahiran?

Tuhan menciptakan segalanya, bahkan selalu melenyapkan & menciptakan kita setiap saat demi terjadinya pergerakan kita.

Tuhan melenyapkan/menciptakan kita setiap saat agar kita mengalami proses hidup.

Kematian kita adalah sirna/adanya kita yang berulang kali demi nampaknya kematian.

Aneh? Paradox? Menjaga kehidupan melalui pelenyapan berulang kali? Ya!

Jadi apakah alam kekal? Tidak! Selalu dalam penciptaan baru!

Secara sederhana, dapat diilustrasikan, bahwa seluruh fungsi komputer adalah 0 & 1 (mati , hidup — off, on)

MASA DEPAN

Ini juga tanda bahwa demi terbuktinya kebenaran Al Quran, kelak kita akan membuktikan dengan nyata:

  • Materialisasi &
  • Teknologi Teleportasi

Jadi apakah alam kekal? Tidak!

Sebuah Misteri? Bukan!

Selalu dalam penciptaan baru! Demikianlah yang terjadi terhadap seluruh ciptaan Tuhan!

Keabadian & Kebermulaan

Kebenaran Al Quran — Bukti Autentikasi

--

--

Seremonia
Seremonia

No responses yet