PERKEMBANGAN MESIN CERDAS TERHADAP Filsafat, CARA Berpikir & MELIHAT Paradigma

Seremonia
3 min readJun 23, 2024

--

Photo by Rock'n Roll Monkey on Unsplash

Mungkin kita melihat perkembangan kecerdasan buatan yg semakin halus cara menjawabnya + kemampuan menalar matematisnya ditingkatkan, sebagai keunggulan dalam membantu mencari informasi, mengerjakan tugas matematika atau perhitungan bahan, membuat RAB, design, kalkulasi engineering, yg singkatnya❓

✅ AI MEMPERCEPAT TUGAS MANUSIA DAN MEMUDAHKAN DENGAN MEMBERI SOLUSI TERBAIK

♨️ Oops, bukan di situ ancaman terberatnya ...

🧩 Tetapi pada ...

  • 〰 ... pemikiran
  • 〰 ... keimanan
  • 〰 ... paradigma

Pergeseran Pemikiran ERA AI

Di sini, kita ditantang cara berpikir kita. Kita bukan lagi debat dengan manusia, melainkan berdebat dengan AI yg tidak sekedar menjawab pertanyaan dengan mencontek melalui mencari jawaban yg umum dikenal, tetapi juga menalar dengan akurasi yg semakin baik.

👉 Di sini kecerobohan kita dalam menalar, dikoreksi terus-menerus oleh AI ... dampaknya ...

  • 〰 Mereka yg pengetahuannya tak berdasarkan "kebenaran mutlak", yg tak menyadari adanya kebenaran mutlak, Mereka yg tak memahami konsep kebenaran mutlak, relatif & universal, maka akan mengalami degradasi (penurunan) kepercayaan diri dalam berpikir. TAK MENGAKUI HASIL PEMIKIRAN DIRI SENDIRI.

⛔️ Ini akan menjadi pukulan berat bagi kaum "freethinker" yg semakin terdesak oleh dominasi AI yg dituduh "sok cerdasnya AI" tetapi benar-benar mengalahkan argumen mereka.

📌 Modifikasi

Lalu freethinker berusaha memasok data dari mereka sendiri yg pro komunitasnya sendiri, maka AI bagai boneka yg terasa aneh diperbandingkan dengan anggapan umum di komunitas AI dunia. Sekali lagi freethinker semakin terpojok.

  • 👉 Kalau robot dipaksa menyetujui pendapat mereka sendiri, dengan mempertahankan nalar secara umum, maka sama saja akan memukul balik datanya sendiri.

Pergeseran Keimanan ERA AI

Bagi yg tak menyadari peta konflik dalam menalar, tentu menganggap bahwa kebuntuan dalam menalar, paling berakhir pada polemik. Tak sesederhana itu jika kita melihat dari sudut pandang luas.

Ketika layanan AI dimunculkan untuk menjanjikan solusi. Lalu bagaimana jika mengalami kebuntuan❓

Jika AI mengalami kebuntuan, maka jalan terbaiknya adalah menyampaikan kebenaran yg bersifat umum.

Di sinilah permasalahannya, yaitu bagi yg beragama, akan memperkuat keagamaan mereka membentuk persatuan yg kuat.

Sedangkan bagi perusuh yg mengadu-domba agama, akan semakin tersingkirkan ketika dimana-mana robot telah tersedia.

Di sekolah, di kantor, di organisasi, di perbelanjaan, di tempat hiburan, robot telah tersedia dengan jawaban yg tak bisa diprovokasi.

🔰 SECARA MENDASAR, KEBERGANTUNGAN PEMIKIRAN MEREKA PADA ROBOT, DAN NETRALITAS PADA ROBOT, menggiring mereka (manusia) menghitung ulang pemikiran & keberpihakan mereka.

Terakhir ...

Pergeseran Paradigma ERA AI

Dengan semakin kuatnya robot di hampir segala ranah kehidupan, maka sisi lain yg dipengaruhi oleh robot adalah paradigma yg paling mendasar pada manusia.

✅ Apa yg mendasar pada manusia❓Bagaimana kita menyikapi hidup demi hak & tanggung-jawab❗️

Idealism, Pragmatis & Realistis

Di sinilah, kita digiring menentukan seberapa jauh menyatukan antara idealisme, realistis & pragmatis.

📍Bagaimana sisi buruknya perkembangan AI❓

  • 1. SEMPIT. Nilai-nilai moralitas kita tercabut dari nilai-nilai agama, sehingga moralitas agama yg khas digantikan dengan nilai etika yg cenderung universal.

👉 Padahal sadar diri akan nilai universal dimaksudkan untuk menjaga diri agar tak melampaui batas, namun justru tak hanya melanggar batas syariat agama, tetapi justru mempersempit adaptasi. Mengapa❓

〰 Karena nilai universal dari robot, bukan nilai universal yg sesungguhnya, melainkan hanya nilai umum berdasarkan kesepakatan (statistik) terbanyak dari seluruh dunia (atau meskipun antar galaksipun)

  • 2. MENDEWAKAN ROBOT
  • 3. CARI PRAKTIS. Telah benarnya upaya untuk menyeimbangkan antara idealism,, pragmatis & realistis, namun gagal mengevaluasi, akan menggiring cari praktisnya dan meninggalkan agama lalu lari ke spiritualitas
  • 4. LARUT DALAM DUNIA BUATAN, MELUPAKAN HIDUP BERSOSIALISASI SECARA NATURAL

--

--