Di lain situasi, kita marah kepada Tuhan atas ketidak-adilan dan lainnya. Jawaban mereka — sederhana, "tanya saja ke Tuhan!"
Banyak mereka yang bangga dapat menjalin hubungan dengan:
- artis
- pejabat
- presiden
- perdana menteri,
- jin Muslim/beragama
Tetapi lebih memuaskan jika kita dapat menjalin hubungan dengan Tuhan.
- Curhat, lari ke Tuhan,
- Bingung, lari ke Tuhan,
- Tanya ini-itu, ke Tuhan.
DAN PADAHAL MEDITASI/DZIKIR/FOKUS ini bukan sesuatu yang aneh, justru diperintahkan di setiap agama
- Dalam Hindu/Buddha, mereka merapikan pikiran, fokus.
- Dalam Islam, ada yang namanya dzikir — ihsan
- Dalam Kristen, ada yang namanya berdoa
Entah siapa yang berdoa dan entah agamanya apa, terlepas perdebatan mana Tuhan Yang Benar, tetapi selama mereka berniat ke Tuhan, maka Tuhan akan mengabulkan. Mengapa? Karena bagaimanapun model Tuhan kita, tetapi masih menyangkut ke Tuhan Yang Satu, yaitu Sesuatu Yang Maha Berkuasa - Menguasai segalanya atau Tuhan Yang Maha Besar (walau titik fokusnya ke arah tertentu - atas atau arah manapun)
Berbeda jika mereka berdoa dengan konsep tuhan yang menguasai wilayah sempit, atau menganggap ada tuhan di diri sendiri, atau menganggap alam semesta yang mengatur (semesta berbicara dan sejenisnya), maka bawah/supra sadar yang mengambil alih.
Pada kasus contoh di atas, si pendoa berdoa dengan konsep Tuhan Maha Berkuasa - Maha Besar, jadi Tuhan Yang Satu, akan bereaksi.
Terlepas, apakah kita percaya kepada Tuhan atau kepada semesta, intinya kita menyadari kelemahan diri, dan sebaiknya terhubung ke Kekuatan Yang Meliputi melampaui segala jenis makhluk. Sesuatu kekuatan yang memiliki sudut pandang yang luas.
Mereka berdoa pagi, siang, malam kepada Tuhan, tetapi mendadak kecewa dan protes. Seandainya mereka bisa langsung bertanya ke Tuhan, selesai sudah, tuntas permasalahan.
Seandainya mereka juga dapat berdialog dengan Tuhan kapanpun mereka mau, tentu lebih mudah terdidik secara langsung oleh-Nya. Kebenaran Kitab Suci akan terbuka.
Tidak berarti kita dapat bebas melakukan apapun yang kita sukai, karena ada Tuhan disamping kita membantu. Tetapi paling tidak kita terarah menjadi lebih baik dan lebih baik lagi.
— — — — —
Allah SWT berfirman:
وَمَا كَا نَ لِبَشَرٍ اَنْ يُّكَلِّمَهُ اللّٰهُ اِلَّا وَحْيًا اَوْ مِنْ وَّرَآئِ حِجَا بٍ اَوْ يُرْسِلَ رَسُوْلًا فَيُوْحِيَ بِاِ ذْنِهٖ مَا يَشَآءُ ۗ اِنَّهٗ عَلِيٌّ حَكِيْمٌ
wa maa kaana libasyarin ay yukallimahullohu illaa wahyan au miw warooo`i hijaabin au yursila rosuulan fa yuuhiya bi`iznihii maa yasyaaa`, innahuu 'aliyyun hakiim
"Dan tidaklah patut bagi seorang manusia bahwa Allah akan berbicara kepadanya kecuali dengan perantaraan wahyu atau dari belakang tabir atau dengan mengutus utusan (malaikat) lalu diwahyukan kepadanya dengan izin-Nya apa yang Dia kehendaki. Sungguh, Dia Maha Tinggi, Maha Bijaksana."
(QS. Asy-Syura 42: Ayat 51)
* Via Al-Qur'an Indonesia http://quran-id.com
— — — —
Memang tidak mudah melakukan fokus, tetapi tidak berarti sulit untuk berhasil.
- Yang jadi masalah bukan "sulitkah bermeditasi?" , tetapi "perlukah/haruskah kita bermeditasi?" 😊
Jika kita punya daya kehendak yang kuat, maka besar peluang untuk meraih keberhasilan.
- Tidak ada yang sulit dalam bermeditasi, cuma perlu ... latihan dan latihan ... dan latihan .... dan latihan ......... latihan ........ latihan, terus latihan dan terus .... latihan ... latihan dan latihan ...
Sekali berjuang dengan keras, agar tersambung ke Allah, maka selanjutnya lebih mudah.
Kita tidak perlu lagi bersusah payah menebak apa maksud Tuhan. Mudah melihat hikmah dari sesuatu.
Dan ketika kita meninggal, kita tidak seperti orang asing, kita telah mengenal Tuhan. Lebih mudah urusannya.
Allah SWT berfirman:
يٰۤاَ يَّتُهَا النَّفْسُ الْمُطْمَئِنَّةُ ۖ
yaaa ayyatuhan-nafsul-muthma`innah
"Wahai jiwa yang tenang!"
(QS. Al-Fajr 89: Ayat 27)
* Via Al-Qur'an Indonesia http://quran-id.com
Allah SWT berfirman:
ارْجِعِيْۤ اِلٰى رَبِّكِ رَا ضِيَةً مَّرْضِيَّةً ۚ
irji'iii ilaa robbiki roodhiyatam mardhiyyah
"Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang rida dan diridai-Nya."
(QS. Al-Fajr 89: Ayat 28)
* Via Al-Qur'an Indonesia http://quran-id.com
Allah SWT berfirman:
يٰۤاَ يُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا ادْخُلُوْا فِى السِّلْمِ کَاۤ فَّةً ۖ وَّلَا تَتَّبِعُوْا خُطُوٰتِ الشَّيْطٰنِ ۗ اِنَّهٗ لَـکُمْ عَدُوٌّ مُّبِيْنٌ
yaaa ayyuhallaziina aamanudkhuluu fis-silmi kaaaffataw wa laa tattabi'uu khuthuwaatisy-syaithoon, innahuu lakum 'aduwwum mubiin
"Wahai orang-orang yang beriman! Masuklah ke dalam Islam secara keseluruhan, dan janganlah kamu ikuti langkah-langkah setan. Sungguh, ia musuh yang nyata bagimu."
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 208)
* Via Al-Qur'an Indonesia http://quran-id.com
Jadi, perlukah fokus? Wajib! Harus! Karena Tuhan Mewajibkan/Mengharuskan.