Secara mendasar prediksi merupakan probabilitas. Prediksi merupakan kemungkinan, peluang harapan.
Prediksi tidak dapat dipastikan, melainkan hanya sejauh diharapkan.
Memprediksi berarti:
- (ditahap akhir) dugaan penilaian baik/buruknya sesuatu atau dugaan penilaian keadaan sesuatu (tidak harus baik/buruk)
“saya menduga ini baik/buruk/layak/tidak layak”
“saya menduga bahwa keadaan mereka sedang duduk/berdiri/di rumah/atau sedang dalam keadaan tertentu.
- (ditahap akhir) dugaan pilihan terbaik, pilih yang ini atau itu, pilih dia atau mereka pilih keadaan ini atau itu.
Memprediksi adalah memberikan dugaan penilaian atau dugaan keputusan tindakan .
- saya memprediksi [dugaan penilaian ] bahwa sayur ini baik & saya [dugaan keputusan] memprediksi memutuskan membeli sayur ini.
- saya memprediksi [dugaan penilaian] bahwa jalanan tidak macet, [dugaan keputusan] tetapi saya juga memprediksi untuk tidak akan tamasya (walau jalan yang dilalui tidak macet).
KEMABUKAN
Perlu dibahas mengenai kemabukan, agar ketika kïta mencoba mengulur batas terjauh pemahaman, maka tidak sampai melampaui batas relevansi. Atau paling tidak dikenali batas tipisnya.
Kemabukan adalah keadaan tiada pilihan bagi diri sendiri. Tiada kemampuan memilih oleh diri sendiri Tiada spekulasi oleh diri sendiri.
Kemabukan bukanlah spekulasi oleh diri sendiri, melainkan spekulasi tanpa sadar.
Variasi dari hal ini, seperti jika semua hal bagi kita diputuskan oleh orang lain tanpa mempertimbangkan keadaan diri kita, maka ini merupakan ketidak-adilan bagi kita, dan kita bagai orang yang mabuk (kepayang).
Tetapi ketika keputusan diserahkan kepada ahlinya, bukanlah kemabukan. Dan jika keputusan diserahkan kepada Tuhan, namanya kepasrahan (bukan pula kemabukan).
PREDIKSI ARAH
Ini adalah penentuan arah kehidupan. Memprediksi untuk menilai/memutuskan pilihan arah terbaik.
- saya menduga bahwa di sebelah kiri ada toko buah & saya menduga untuk perlu membeli buah yang ada di sebelah kiri.
[ternyata tidak ada buah di sebelah kiri, atau kalaupun dugaan benar ada buah di arah kiri dan setelah menduga untuk membeli buah yang ternyata banyak mengandung ulat di dalamnya]
Prediksi terhadap arah mengharuskan kita untuk:
- menduga (memperkirakan) keadaan dari pilihan
lalu diakhiri dengan …
- menduga (memperkirakan) pilihan terbaik
Yang pertama menilai keadaan dari masing~masing pilihan, lalu diakhiri dengan memutuskan pilihan, dan semua didasarkan kepada dugaan (perkiraan)
Memprediksi adalah mengetahui secara perkiraan
Untung/Rugi
Memprediksi terhadap untung rugi hanya dapat terjadi pada tahap menentukan arah yang di duga memberikan keuntungan/kerugian.
Memprediksi terhadap untung/rugi selalu kembali ke titik dugaan terhadap arah terbaik yang memberikan keuntungan.
Jadi ARAH TERBAIK adalah ARAH dengan KEUNTUNGAN TERBESAR
ANTISIPASI
Adalah kemampuan adaptasi. Kemampuan berstrategi. Kemampuan menghindar. Kemampuan berkelit. Kemampuan untuk memperkecil keburukan.
Kemampuan mencegah keburukan.
PREDIKSI VS ANTISIPASI
Walaupun boleh jadi diperlukan antisipasi kecerobohan agar diperoleh prediksi yang baik, tetapi hasil akhir prediksi selalu merupakan bentuk pemahaman yang memperkirakan.
Sedangkan meskipun diperlukan prediksi untuk menemukan antisipasi terbaik, tetapi antisipasi pada akhirnya merupakan aksi pencegahan terbaik
MENGUNDI NASIB
Mengundi nasib adalah ketika kita tidak mampu memprediksi arah kehidupan (tidak memperoleh pemahaman yang memperkirakan).
Ketidakmampuan memprediksi arah kehidupan membutakan kita dalam menilai baik buruknya sesuatu. Bagaikan orang yang mabuk, dimana keputusan diserahkan kepada pihak yang tidak ahli.
Lebih parah lagi, kita menentukan keputusan berdasarkan pelemparan koin/dadu dan sejenisnya (yang sama sekali tidak memiliki keahlian sama sekali)
BERJUDI
Sedangkan berjudi ditentukan terutama dari derajat antisipasi.
Ketidakmampuan antisipasi (ketidakmampuan mencegah keburukan) menegaskan peluang besar terjadinya resiko keburukan.
Ketika kita melakukan aksi dengan tidak dilengkapi dengan kemampuan antisipasi keburukan, inilah judi.
Secara sederhana, berjudi meletakkan kita pada perbuatan tanpa pengaman, tanpa antisipasi, itulah berjudi. Ini merupakan perilaku beresiko tinggi.
PREDIKSI/ANTISIPASI TERBAIK
Prediksi terbaik adalah ketika pemahaman meliputi hubungan sebab-akibat.
Sedangkan antisipasi terbaik adalah ketika aksi pencegahan/perlindungan mampu mengkondisikan keburukan lebih kecil dari kebaikannya.
Kesimpulan:
Memprediksi adalah: memahami hubungan sebab-akibat yang jelas
Antisipasi adalah: aksi perlindungan dari resiko keburukan terbesar.
Mengundi Nasib adalah: menentukan pilihan tanpa kepastian/perkiraan hubungan sebab-akibat
Berjudi adalah: beraksi tanpa pencegahan (tanpa persiapan perlindungan) dari resiko terburuk.