🎯 Relevansi (Interaksi & Adaptasi)
Memberi Penghargaan & Hukuman
Dalam prinsip ketulusan, maka sesuatu harus dilakukan dengan ikhlas demi Allah, bukan demi orang lain.
Ketika hukuman atau lebih mendasarnya adalah didikan, membawa manfaat perubahan atau peningkatan kualitas diri menjadi lebih baik dan dengan kuantitas meluas sebagai bentuk keteladanan, LALU BAGAIMANA DENGAN "reward" (hadiah, penghargaan)❓Apakah ini buruk❓
Di satu sisi baik / buruk❓
Bergantung dari bagaimana kita melaksanakannya mengikuti prinsp kebenaran yang melandasi langkah dalam "reward" & "punishment"
Punishment
DIDIKAN. Jika hukuman motivasinya karena kompensasi, dan dilandasi prinsip sebagai "didikan" yang tak menjatuhkan melainkan mampu ditunjukkan sebagai upaya kasih sayang agar terselamatkan, maka ini bukan lagi hukuman melainkan teguran
- 〰 Dari pada meyakinkan kalau "kamu telah berbuat salah", lebih baik katakan "karena selama ini kamu berjuang, jadi aku bantu untuk melihat dimana yang perlu diluruskan
Reward
MOTIVASI. Demikian pula jika penghargaan dilakukan dengan tekad kompensasi dan diterapkan dengan prinsip "motivasi", maka semua langkah penghargaan bukan lagi berorientasi memancing salah arah keikhlasan, melainkan justru menguatkan semangat tak mudah putus-asa
Demikianlah konsep reward & punishment harus dipahami sebagai "Memotivasi & Mengingatkan"
Hanya saja umumnya penggunaan konsep "penghargaan & hukuman" lebih terkesan berbobot, tegas berwibawa", sedangkan "memotivasi & mengingatkan" terkesan lembut.
Jadi dari arah manapun kita menerapkan suatu konsep
Kompensasi
❇️ Jadi dari arah manapun kita menerapkan suatu konsep, maka sebaiknya mampu melihat sisi lain dengan pendekatan empati, agar bisa lebih mudah diterima
- 〰 Ini bisa diterapkan ke pasangan atau orang terdekat agar situasinya tidak terlalu keras, atau kalaupun harus keras, akan dipahami sebagai suatu bentuk kasih- sayang.
