Apakah meyakini sebab-akibat berarti ingkar terhadap kekuasaan Tuhan❓
Ya, jika sebab-akibatnya dianggap diluar kekuasaan Tuhan.
Tidak, jika sebab-akibatnya disadari atas ijin-Nya
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
فَذَا قَتْ وَبَا لَ اَمْرِهَا وَكَا نَ عَا قِبَةُ اَمْرِهَا خُسْرًا
fa zaaqot wa baala amrihaa wa kaana 'aaqibatu amrihaa khusroo
"Sehingga mereka merasakan akibat yang buruk dari perbuatannya, dan akibat perbuatan mereka itu adalah kerugian yang besar."
(QS. At-Talaq 65: Ayat 9)
📌 Sebab-akibat dalam konteks kejadian itupun bukan sesuatu hal yg dilarang dalam Islam, karena bisa dijadikan bukti asal perkara atau perselisihan.
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
ٱلَّذِيْ جَعَلَ لَـكُمْ مِّنَ الشَّجَرِ الْاَ خْضَرِ نَا رًا فَاِ ذَاۤ اَنْـتُمْ مِّنْهُ تُوْقِدُوْنَ
allazii ja'ala lakum minasy-syajaril-akhdhori naarong fa izaaa angtum min-hu tuuqiduun
"yaitu yang menjadikan api untukmu dari kayu yang hijau, maka seketika itu kamu nyalakan (api) dari kayu itu.""
(QS. Ya-Sin 36: Ayat 80)
📌 Demikian pula jika api muncul dari kayu, maka itu dari-Nya
Namun ketika ditanya urutan peristiwanya, kita bisa katakan "api yg keluar dari kayu".
Di sini ada dua hal ...
- 1⃣ Sebab-akibat yg menegaskan urutan kejadian
- 2⃣ Sebab-akibat yg menjadi bukti (pengetahuan) akan adanya Tuhan
Ilmu & Pengetahuan
Ilmu tertinggi adalah jalan yg memampukan kita mengenal Tuhan.
Dan pengetahuan tertinggi adalah pengetahuan yg menegaskan adanya Tuhan & Kuasa-Nya sebagai Pencipta
Yang dianggap sebab, ternyata bukan sebab mutlak melainkan sebab relatif. Apa yg dianggap sebab hanyalah akibat juga, sehingga sebab-akibat tak ada hubungannya dengan hirarki kekuasaan di antara ciptaan, melainkan sebagai pengetahuan yg menegaskan Sebab Mutlak yaitu Tuhan.
Jadi❓Sadari hubungan sebab-akibat sebagai pengetahuan dari-Nya dan gunakan pengetahuan sebab-akibat tersebut sebagai ilmu untuk meraih kedekatan kepada-Nya, melalui pelaksanaan hukum KeTuhanan (ketundukan) yg berlandaskan pengetahuan dan ilmu yg relevan
〰〰〰
📌 Link
🎖482 🧩 Sebab-akibat itu relatif karena merupakan keanekaragaman kemungkinan dari batas yang mendasarinya dibalik sebab-akibat, namun juga mutlak karena kemungkinannya dalam batas tertentu yang tak bisa melampaui kemutlakannya
📌 Link
🎖483 🧩 Tanpa kausalitas kebenaran tak akan runtuh, karena sebab-akibat bukan fondasi dari konsistensi melainkan konsistensi itu sendiri adalah fondasi dari sebab-akibat
📌 Link
🎖484 🧩 Sebab-akibat itu relatif dalam batas kemutlakan yang berlandaskan konsistensi yg berlandaskan kebenaran universal
📌 Link
🎖485 🧩 Tanpa sebab-akibat tak akan dikenal konsistensi, dan tanpa konsistensi tak akan dikenal kebenaran universal
📌 Link
🎖486 🧩 Universalitas itu fondasi dari semua konsistensi karena tanpa universalitas maka tak ada ruang bagi konsistensi, sedangkan konsistensi itu fondasi dari semua sebab-akibat karena tanpa konsistensi maka tak ada aksi-reaksi yang nampak sebagai sebab-akibat, sedangkan sebab-akibat fondasi dari pengetahuan karena tanpa sebab-akibat tak akan dikenali urutan kejadian dari pengetahuan
📌 Link
🎖487 🧩 Sebab-akibat itu relatif bisa berubah, namun mutlak tak tergoyahkan karena perubahannya di luar kuasa kita
📌 Link
🎖488 🧩 Menggunakan sebab-akibat berarti mengenali pengetahuan dan menggunakan pengetahuan, dan bukan menegaskan bahwa fondasi kebenaran adalah sebab-akibat, karena dibalik sebab-akibat masih ada fondasi lainnya yg berakhir kepada universalitas - KeTunggalan (serba meliputi)