❇️ METAKognisi @Link
🎯 Relevansi (Bias Kognitif)
🔰 Menyadari bias kognitif, mengatasi bias kognitif, agar menyadari sesuatu apa adanya dan mampu bersikap realistis
Bahwa hal mendasar dalam berfilsafat adalah pemikirannya dan tentu perenungannya (yang berbeda dari sekedar berfilsafat).
Atau jika menolak perenungan adalah berbeda dengan pemikiran, maka META melihatnya berbeda. Hal ini sudah dibahas banyak di seluruh bagian di sini, jadi dipersilahkan menjelajahi bagaimana teman di sini berpikir & memperluas pemikiran dengan perenungan.
Cognitive Bias
Dimulai bukan dengan konsep membantah, melainkan dengan konsep bertahan, yang pada akhirnya akan membentuk bantahan yang lebih terarah..
Ini dilakukan dengan menjaga agar terhindar dari "cognitive bias". Hal yang tak terlalu dalam disadari oleh filsafat sebelumnya (meskipun filsafat mengenal apa itu bias kognitif bahkan logical fallacy).
Logical Fallacy
"Logical fallacy" diserahkan ke filsafat, sedangkan "bias kognitif" akan dilakukan dengan pendekatan META.
Salah Paham
Mengira masuk akal, namun ada pertentangan dengan pihak lain yang menganggap masuk akal. Ini lucu, ketika kedua pihak menganggap masuk akal, namun terjadi pertentangan.
- 〰 Ini karena pihak yang satu terjebak "cognitive bias", sehingga timbul kesalah-pahaman yang meremehkan ilusi, padahal apapun itu jika berpengaruh maka ada interaksi yang perlu disikapi
Salah Situasi
Melihat ada kesalahan dalam logika, sehingga dianggap mustahil ada (tak diakui).
- 〰 Ini karena adanya bias kognitif maka dikira ada kesalahan logika. Sebenarnya bahwa sesuatu itu telah benar, hanya karena bias kognitif sehingga mengira "6" itu "9" lalu menganggap tak masuk akal karena hanya ada "6" kue tetapi permintaannya sebanyak "9" kue, padahal ya hanya perlu "6" kue, hanya saja mereka salah menempatkan persepsi, sehingga salah juga menalar logikanya.
🔰 Yang terjadi adalah "logical fallacy" vs "cognitive bias" yang seharusnya❓Atasi "cognitive bias" lalu cek "logical fallacy", agar nampaklah batas kemutlakan universalnya
⭕️ KESALAHAN MENDASAR TERSAMAR YANG PERLU DISADARI
- 👉 Dari sinilah SIKAP KRITIS AKAN LEBIH TAJAM TANPA MENCARI CELAH PEMBENARAN (pembelaan ego yang tak adil), MELAINKAN MAMPU MENCARI CELAH KEBENARAN (perluasan pengetahuan)
Agar jangan sampai terjadi, awalnya berfilsafat untuk mengatasi kebingungan, namun justru dibingungkan atau menjadi lebih jelas yang tanpa disadari semakin terjebak kabut polemik karena sebatas memahami "logical fallacy" tanpa menyadari "cognitive bias"
KESADARAN & TRANSFORMASI DALAM BERFILSAFAT
⭕️ SETELAH MEREKA MENYADARI BANYAK "COGNITIVE BIASES", akan terkejut betapa sebenarnya selama ini tak sedang befilsafat, tetapi berpolemik tanpa disadari.
Saya akan perbaharui terus daftarnya
EXEMPLAR JUSTIFICATION
🎯 1🔰 Percaya tanpa contoh, absurd. membantah tanpa contoh, tak masuk akal. Ini adalah contoh yg sederhana, sesederhana itu
〰 Believing without example is absurd. refutting without example is nonsensical. As simple as that, no absurd at all
〰〰〰
1. Untuk memastikan adalah menemukan bukti secara langsung
- 👉 Buktikan adanya kapal di laut❓Datang ke pelabuhan
2. Menyadari kemungkinan melalui contoh.
- 👉 Buktikan adanya kapal di laut❓Baru kemarin kita bersama membuat kapal mainan, jadi kemungkinan adanya kapal di laut, tak mustahil
3. Menyadari kebenarannya melalui konsekuensi logis
- 👉 Buktikan adanya kapal di laut ❓Meskipun tiada contoh, tetapi menurut penalaran hukum archimedes ada kemungkinannya disadari, melalui penarikan kesimpulan penalaran.
Penarikan kesimpulan melalui penalaran juga perlu contoh secara tak langsung. Contohnya bukan dari model barang (prototipe) melainkan dari pengamatan indera. Ini juga melibatkan contoh yg dirumuskan ke bentuk hukum alam
SCALE JUSTIFICATION
📌 Link
🎯 2 🔰 Menalar tanpa skala, berarti bisa memahami sesuatu yang tak terjangkau karena sesuatu itu berada dalam jangkauan, dan ini kontradiksi
Dan menalar dengan skala adalah menalar dengan contoh yang terjangkau + menelusuri konsekuensi logisnya untuk menyadari sesuatu di luar jangkauan indera
Sekali lagi, ini selaras dengan "exemplar justification"
CROSS-SCALE JUSTIFICATION
📌 Link
🎯 3 🔰 Menalar dengan skala yang berlandaskan kebenaran relatif, hasilnya tak dapat dipetakan ke skala yang lebih besar karena menimbulkan fallacy of composition, sehingga diperlukan skala dengan fondasi kebenaran universal, agar diperoleh lintas skala yang bisa memetakan antara skala kecil & skala besar